DALAM AGAMA BUDDHA, aborsi dianggap sebagai tindakan pengguguran kandungan atau pembunuhan makhluk hidup yang sudah ada dalam kandungan.
PANDANGAN AGAMA BUDDHA, suatu pembunuhan terjadi jika terdapat lima faktor, yaitu adanya makhluk hidup, menyadari keberadaan makhluk hidup tersebut, ada kehendak untuk melakukan pembunuhan, melakukan tindakan pembunuhan, dan akhirnya kematian makhluk hidup tersebut. Menurut ajaran agama Buddha, kehidupan manusia dipengaruhi oleh hukum sebab-akibat (kamma).
Apabila seseorang melakukan aborsi, ia akan menghasilkan kamma yang berat, terutama jika aborsi dilakukan dengan niat jahat atau tanpa belas kasihan terhadap makhluk hidup yang ada dalam kandungan. Hal tersebut dapat berdampak pada kehidupan selanjutnya
MAJJHIMA NIKAYA 135, Buddha bersabda,
“Seorang pria dan wanita yang membunuh makhluk hidup kejam dan gemar memukul serta membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan yang telah dilakukan itu akan dilahirkan kembali sebagai manusia yang mana saja ia akan tumimbal lahir, umurnya tidak panjang”
Agama Buddha menghormati kehidupan dan mengajarkan empati serta belas kasihan terhadap semua makhluk hidup. Tindakan aborsi melanggar prinsip etika Buddhis dan berdampak pada hukum sebab-akibat (kamma) di kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu, umat Buddha diajarkan untuk menghindari tindakan aborsi dan menghormati kehidupan sebagai sesuatu yang berharga.
Sumber. dhammacakka.org
Leave a Reply