Alam Semesta adalah seluruh ruang dan segala sesuatu di dalamnya. Dari semua konsepsi kuno tentang alam semesta, konsepsi Buddha adalah yang sesuai dengan ilmu pengetahuan?
Menurut ajaran Buddha, alam semesta tidak memiliki awal atau akhir yang mutlak (S.II,178), melainkan berkembang, hancur, dan berkembang kembali selama periode waktu yang sangat lama (D.III,84).
Di dalam alam semesta ini, terdapat banyak sistem dunia yang sesuai dengan galaksi-galaksi. Buddha mengatakan bahwa di dalam sistem dunia ini terdapat ‘ribuan matahari, ribuan bulan, ribuan benua’ (A.I,227).
Buddha juga berbicara tentang ‘daerah hitam dan gelap di antara sistem tata surya’ (M.III,124), menunjukkan bahwa galaksi-galaksi ini berjarak jauh satu sama lain di ruang angkasa.
Beberapa agama meyakini bahwa keberadaan alam semesta hanya dapat dijelaskan dengan mengasumsikan adanya entitas tertinggi yang menciptakannya, tetapi Buddhisme menganggap ini kurang tepat.
Menurut Buddha, alam semesta dan segala isinya muncul karena sebab alamiah, bukan sebab supernatural. Visuddhimagga mengatakan: ‘Tidak ada sosok Adikodrati atau Dewa Brahma yang mencipta alam raya. Seluruh fenomena yang ada adalah saling-terkait, sebagai kumpulan penyebab dan akibat’ (Vism.603).
Sumber:
Samyutta Nikaya, ed. L. Feer, PTS London 1884-98
Digha Nikaya, ed. T. W. Rhys Davids, J. E. Carpenter, PTS London 1890-1911
Anguttara Nikaya, ed. R. Morris, E. Hardy, PTS London 1885-1900
Majjhima Nikaya, ed. V. Trenchner, R. Chalmers, PTS London 1887-1902
Leave a Reply