Perzinahan Menurut Agama Buddha

Perzinahan Menurut Agama Buddha

Perzinahan (ATICARIYĀ) adalah melakukan hubungan seksual dengan orang lain sementara dirinya telah menikah atau dengan seseorang yang telah menikah. 

 

Dalam Tripitaka,

Pezinah laki-laki disebut paradārika sedangkan yang perempuan disebut aticărinī (S.II, 259). 

Seorang pezinah perempuan juga dijuluki “seperti seekor burung hantu” (kosiyāyayani) karena dianggap menyelinap di malam hari (Ja.l, 496). 

 

Melakukan perzinahan meruntuhkan janji tersebut dan biasanya melibatkan perilaku negatif lainnya seperti berbohong, menipu, dan berpura-pura. Melanggar sila ketiga (tidak melibatkan diri dalam perilaku seksual yang salah) Buddha berkata: ‘Akibat tidak puas dengan istrinya, jika seseorang terlihat dengan pelacur atau istri orang lain, hal ini mengakibatkan kemerosotan seseorang’ (Sn.108). 

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE

Yayasan Muda Mudi Buddhis Bersatu
BCA KCU Darmo Surabaya (CENAIDJA)
088.880.7988

Yayasan Muda Mudi Buddhis Bersatu
BCA KCU Darmo Surabaya (CENAIDJA)
088.880.7988