BUDDHIS DAN ETIKA
Konsumsi Seafood Hidup

October 16, 2023

BUDDHIS DAN ETIKA
Konsumsi Seafood Hidup

DALAM BUDDHISME 

mengonsumsi daging pada dasarnya bukanlah masalah yang mutlak dihindari. Buddhisme adalah agama yang mencakup berbagai ajaran dan prinsip moral, termasuk dalam hal makanan. Pandangan Buddhisme tentang konsumsi daging lebih berfokus pada aspek etika dan niat dibandingkan dengan larangan mutlak terhadap konsumsi daging. 

 

KRITERIA KONSUMSI DAGING 

mengonsumsi daging pada dasarnya bukanlah masalah, selama daging yang dikonsumsi memenuhi tiga kriteria berikut ini: 

(1). Tidak menyaksikan proses pembunuhan makhluk tersebut untuk memperoleh daging.

(2). Tidak mendengar suara saat proses pembunuhan makhluk tersebut terjadi, termasuk suara dari orang yang membunuh atau memotong daging tersebut. 

(3). Tidak menyadari bahwa makhluk tersebut hidup dan bahwa mereka dibunuh karena kita. Misalnya, saat kita pergi ke restoran hidup-hidup, kita menyadari bahwa makhluk-makhluk tersebut masih hidup, tetapi mereka sebenarnya mati karena kita. 

 

Jadi, jika kita mengonsumsi daging yang tidak memenuhi ketiga kriteria yang telah disebutkan, kita akan mengumpulkan karma buruk. Apakah kepiting juga Masuk Kategori Hidup-Hidup? Apa Lebih Baik Memilih Rajungan daripada Kepiting? 

 

Dalam konteks ini, kepiting masuk dalam kategori hidup-hidup. Kita perlu berpikir tentang apakah lebih baik memilih rajungan daripada kepiting. Karena jika daging yang dikonsumsi tidak memenuhi ketiga kriteria di atas, kita akan tetap mengumpulkan karma buruk. Mungkin, kita bisa mempertimbangkan pilihan makanan yang tidak melibatkan makhluk hidup yang harus dibunuh untuk memenuhi kebutuhan kita. Itu bisa menjadi pilihan yang lebih baik jika kita ingin mengikuti ajaran Buddhisme dan mengurangi pengumpulan karma buruk. 

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE