Surabaya (ANTARA) – Diorama Rupang Budha Bergerak yang dihadirkan “Young Buddhist Association of Indonesia” (YBAI) pada “Vesak Festival 2024”, di salah satu mal di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, tercatat dalam buku Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Ketua pelaksana “Vesak Festival 2024” Anthony Orodiputro di sela acara mengatakan rekor dari MURI masuk ke dalam kategori “Rupang Buddha Bergerak Tertinggi di dalam Gedung”.

“Total keseluruhan 6,05 meter, itu dari tinggi Rupang Budhanya saja 3,65 meter, lalu ditambah total tinggi dudukan dasarnya 2,4 meter,” kata Anthony.

Rupang Budha Bergerak dalam bentuk diorama itu dibuat oleh seniman asal Bali bernama Dwi Aga Yogiswara. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan.

Total ada tujuh rupang yang dihadirkan, terdiri dari satu Budha dan enam biku. Beberapa bagian tubuh patung itu bisa bergerak, karena adanya sistem elektrikal hidrolik linier dan komponen relay arduino.

Anthony menjelaskan karya tersebut menggambarkan Sang Budha didampingi beberapa biku sedang merawat Biku Tissa yang mengalami sakit.

“Ini sesuai tema Mindful Leadership for Better Society, dimana kepemimpinan yang penuh dengan perhatian, maka dari itu kami menyampaikan ini melalui diorama utama,” ucapnya.

Dia menambahkan setiap pelaksanaan “Vesak Festival” menyambut Hari Raya Waisak YBAI selalu membalutnya dengan inovasi yang berbeda-beda.

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru supaya acaranya lebih menarik. Kalau tahun lalu dapat MURI-nya karena Rupang Budha menjadi terbesar pertama yang ada di dalam gedung dan tahun ini yang kedua,” ujarnya.
  
Selain menampilkan diorama Rupang Budha Bergerak, panitia “Vesak Festival 2024” juga memutar film berjudul “Hakiki, Life as A Buddhist Monk” yang diproduseri oleh Bhante Jayamedho.

“Filmnya memuat nilai-nilai kehidupan yang baik seperti apa,” ucapnya.

Sementara, Anthony berharap melalui ajang ini bisa memperkuat persatuan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan yang muncul seiring perkembangan zaman.

“Dengan mengedepankan nilai universal, semoga bisa menjadi sarana pembelajaran terbuka bagi warga Surabaya dan menumbuhkan kepemimpinan yang bertujuan menciptakan lingkungan lebih baik,” tutur dia.