Setiap Imlek, momen kumpul keluarga memang seru, tapi ada satu pertanyaan yang sering bikin kita rolling eyes: “Kapan nikah?” atau lebih dahsyat lagi, “Kapan punya anak?” Tenang aja, jawabannya gampang: Cuan dulu, Sis! Kalem aja “Masih fokus ngumpulin angpao dulu nih, Tante.’ Dengan senyum manis, lempar jawaban ringan ini. Keluarga pasti ngerti kalau kamu lagi ngejar sesuatu yang lebih penting-masa depan yang stabil!
Dalam Buddhadharma, salah satu ajaran penting adalah “Waktu yang tepat datang ketika karma matang. Jodoh, rejeki, dan segalanya datang sesuai sebab dan kondisi. Jadi, belum waktunya nikah atau punya anak? Santai aja. Fokus dulu membangun kebahagiaan dan kebijaksanaan dalam dirimu.
Geser aja obrolannya coba ubah arah pembicaraan ke topik yang lebih menyenangkan buat semua orang: cuan. Misalnya, dengan nada santai kamu bisa tanya balik, “Gimana strategi investasi tahun ini, Tante?” atau “Apa nih peluang usaha yang lagi booming, om?” Percaya deh, kebanyakan om-tante bakal lebih antusias bahas hal-hal yang berhubungan dengan duit. Mereka bisa lupa sama pertanyaan awal soal nikah dan malah sibuk cerita pengalaman mereka atau kasih tips finansial.
Ingat, Kebahagiaan Gak Melulu Soal Nikah, Soal Kapan Punya Anak, dan lain sebagainya. Buddha mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan dari hal eksternal, tapi dari bagaimana kita hidup dengan penuh kesadaran dan tanpa keterikatan. Jadi, daripada stres mikirin omongan orang, lebih baik fokus pada perjalanan hidupmu sendiri.
Bangun fondasi hidup dulu: pekerjaan, tabungan, dan stabilitas mental. Kalau nanti waktunya tiba, nikah bakal jadi bagian perjalanan, bukan tujuan utama. Dalam agama Buddha, semangat Bodhisattva mengajarkan kita untuk menjadi makhluk yang bermanfaat bagi banyak orang. Cuan dapet, semangat Bodhisattva pun jalan!
Alih-alih sibuk memikirkan status pernikahan atau apa yang belum kita capai, fokuslah pada bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kebahagiaan orang lain. Entah itu dengan berbagi ilmu, membantu mereka yang membutuhkan, atau bahkan sekadar menciptakan suasana obrolan yang positif. Karena sebaik-baiknya makhluk hidup adalah yang berguna untuk sesamanya.
Leave a Reply