Kala itu, di masyarakat India Kuno mengkritik siswa-siswa Buddha yang mengadakan perjalanan pada musim dingin, panas, dan musim hujan, sehingga mereka menginjak tunas-tunas muda, rerumputan, serta merusak kehidupan yang sangat penting dan mengakibatkan binatang-binatang kecil mati?
Petapa-petapa yang lain, bukan pengikut Buddha menetap, dan tidak melakukan perjalanan demi menghargai kehidupan yang tumbuh tatkala musim hujan datang.
Mendengar keluhan masyarakat saat itu, beberapa siswa Buddha menghadap Buddha dan memohon penjelasan lebih lanjut. Buddha kemudian memberikan penjelasan, “Para bhikkhu, saya izinkan kamu untuk melaksanakan masa Vassa (retret) selama musim hujan, dimulai sehari setelah purnama di bulan Asadha.”
PENTINGNYA
masa retret musim hujan;
1. Masa Vassa juga dimaksudkan sebagai waktu untuk refleksi dir dan peningkatan spiritual. Dengan tinggal di satu tempat, para biksu dan biksuni dapat lebih fokus pada praktik meditasi, pembelajaran ajaran Buddha, dan disiplin monastik.
2. Penghormatan kepada Alam: Dengan tidak bepergian selama musim hujan, para biksu menunjukkan penghormatan terhadap alam dan kehidupan di sekitarnya. Mereka menghindari perjalanan yang dapat merusak tanaman dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.
3. Hubungan dengan Umat Awam: Masa Vassa memperkuat hubungan antara komunitas monastik dan umat awam. Selama periode ini, umat awam lebih sering memberikan dana (persembahan) kepada biksu dan biksuni, seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Ini juga menjadi waktu bagi umat untuk melakukan lebih banyak kebajikan dan mendapatkan berkah spiritual.
Buddhisme dan Jainisme, memiliki penghormatan yang mendalam terhadap semua bentuk kehidupan.
Oleh karena itu, baik siswa Buddha maupun penganut Jain sering menghindari perjalanan selama musim hujan, ketika banyak makhluk kecil muncul dan perjalanan bisa membahayakan mereka, untuk mencegah pembunuhan makhluk hidup secara tidak sengaja.
Leave a Reply