Young Buddhist Association bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Wisata Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur. Hal ini dilakukan demi menjaga ekosistem hayati, khususnya di kawasan mangrove terbesar di pulau Jawa dan juga untuk melestarikan Tradisi Fang Sheng yang merupakan salah satu tradisi agama Buddha.
Mereka juga menggandeng sejumlah elemen masyarakat lainnya, mulai dari Jaringan Gusdurian, Samanera dan Atthasilani dari Padepokan Dhammadipa Arama Batu, sejumlah mahasiswa unit kegiatan kerohanian agama Buddha berbagai universitas di Surabaya, mahasiswa studi agama dan umat berbagai vihara dari Surabaya.
Salah satu panitia Fangsheng dari Young Budhhist Association Herman Pranata menjelaskan bahwa ribuan satwa air yang dilepas itu di antaranya ikan lele, gabus, belut, biawak, dan kepiting.
Satwa ini didapatkan dan dibeli dari berbagai supplier dari berbagai supermarket, pasar dan restoran-restoran yang menjual seafood hidup yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
“Total donasi dari 162 donatur, donatur mengumpulkan 96,374 kg kepiting, 86 kg biawak, 5 kg kol nenek, 470,5 kg belut, 35 kg ikan gabus, 27,5 kg lele, dan 2 ekor bulus,” kata Herman, Minggu (10/12).
Kegiatan ini merupakan salah satu ritual agama Buddha yang dikenal dengan melepaskan makhluk hidup kembali ke alam bebas atau ke habitat aslinya.
Sementara itu, Dewan Pelindung Young Buddhist Association Indonesia YM. Bhikkhu Jayamedho Thera mengatakan Fang Sheng adalah lambang kasih sayang menjelang tahun baru. Ia juga meminta semuanya untuk melihat ke belakang apa saja yang telah dilakukan, perbuatan bajik dan baik apa saja yang sudah lakukan, terutama kepada dirinya sendiri, apakah sudah bisa melepaskan kemarahan, keirian, kedengkian, karena itulah yang lebih pokok.
Leave a Reply