Vesak Festival, acara perayaan hari raya Tri Suci Waisak yang diadakan setiap tahunnya kembali digelar di Mall Taman Anggrek, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, 29 Mei – 2 Juni 2024. Acara yang memamerkan pagelaran seni itu diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai universal Buddhis kepada masyarakat umum.
Acara ini diadakan di bawah naungan Young Buddhist Association of Indonesia (YBAI) yang beranggotakan mudamudi Buddhis dengan semangat untuk menyebarkan kebajikan kepada semua kalangan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan.
Vesak Festival bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa, Mudita Center, Unit Kegiatan Kerohanian Buddha (UKKB) yang ada di Surabaya, Jakarta dan Anggrek Dhamma Sasana. UKKB merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang kerohanian Buddha untuk memfasilitasi mahasiswa beragama Buddha dalam berkreasi, maupun memupuk pengembangan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai mahasiswa.
Ketua acara Vesak Festival 2024, Anthony Orodiputro mengatakan, pada tahun ini Vesak Festival mengangkat tema Mindful Leadership for Better Society. Tema ini dibawakan untuk menunjukkan semangat serta pengembangan sifat kepemimpinan yang sadar dan peduli terhadap setiap aspek kehidupan (mulai dari fisik, batin, alam, dan masyarakat), sehingga para pemimpin dapat menentukan kebijakan dan melaksanakannya untuk menciptakan lingkungan yang harmonis.
Mindfulness seharusnya menjadi dasar dari setiap ucapan, keputusan serta pemikiran yang dibuat oleh seorang pemimpin. Dalam setiap interaksinya dengan masyarakat, seorang pemimpin haruslah memiliki integritas moral yang baik serta bijaksana. Mindful leadership mendorong setiap insan untuk menjalani setiap momen berkesadaran dengan hati yang terbuka dan mampu menjadi pemimpin teladan bagi diri sendiri serta masyarakat luas.
“Dengan mengedepankan nilai-nilai universal, maka Vesak Festival 2024 diharapkan menjadi sarana pembelajaran terbuka bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Besar harapan kami kegiatan ini turut andil dalam menumbuhkan semangat kepemimpinan khususnya warga Jakarta dan sekitarnya dalam tujuan besar menciptakan lingkungan bermasyarakat yang lebih baik di Indonesia,” kata Antony kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).
Vesak Festival 2024 menyajikan semangat Mindful Leadership for Better Society dalam bentuk diorama dan pertunjukan seni kreatif lintas budaya sebagai wujud nyata kepemimpinan dalam setiap lingkungannya. Terdapat berbagai diorama diantaranya diorama kelahiran calon Buddha dengan tradisi Tiongkok yang bergerak keluar dari teratai dan diorama Buddha Parinibbana.
Untuk memvisualisasikan tema utama Vesak Festival 2024, terdapat satu diorama utama yaitu diorama Sang Buddha merawat Bhikkhu Tissa yang sedang sakit didampingi para Bhikkhu dari berbagai tradisi. Diorama ini merupakan contoh nyata Mindful Leadership dimana seorang pemimpin mau untuk turun langsung merawat anggotanya.
Diorama setinggi 6,05 meter ini sangat spesial dikarenakan diorama ini dapat bergerak dan akan memperoleh rekor MURI sebagai Rupang Buddha Bergerak Terbesar di Dalam Gedung. Pada Vesak Festival kali ini akan dilakukan pemutaran film yang diproduseri oleh Bhante Jayamedho dengan judul Hakiki, Life as A Buddhist Monk. Pemutaran film ini merupakan pemutaran film perdana di Jakarta, dengan harapan dapat menginspirasi seluruh pengunjung yang ikut menyaksikan penayangan perdana film ini.
Vesak Festival mengajak pengunjung ikut menyaksikan berbagai pertunjukan seni seperti Performance Barongsai, Atraksi Bian Lian, Tarian, Singing. Paduan Suara, Taichi. Wing Chun, Guzheng, Gambang Kromong, dan performance dari Vihara-Vihara di sekitar Jakarta. Vesak Festival juga menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan interaktif berupa workshop yaitu workshop Chinese Calligraphy bersama Winny Nagawaty, workshop cuci kaki orang tua dan Talkshow oleh Suhu Xian Bing & Mami Lucy, Senam AW bersama Andrie Wongso, workshop Meditasi bersama Attasilani Gunanandini, Bhante Gunasin, Bhante Nyanabandhu, Ayya Thitacarini, dan Tergar.
Selain pertunjukan seni budaya dan workshop, ada pula kegiatan buddhisme berupa Upacara Pindapatta, Puja Relik, Sanghadana hingga Arthami Puja. Upacara Pindapatta merupakan sebuah prosesi dimana para Bhikkhu Sangha berjalan dan umat memberikan dana makanan dengan meletakkannya ke dalam parta (mangkok makan Bhikkhu). Puja relik merupakan penghormatan kepada relik (sisa jasmani seseorang yang mencapai tingkat kesucian),dimana relik yang dihadirkan pada Vesak Festival 2024 ini berjumlah 30 relik yaitu relik Buddha beserta murid-muridnya.
Upacara Pindapatta dan puja relik dilakukan dalam berbagai aliran Buddhis. Sanghadana adalah wujud dana atau pemberian umat kepada Bhikkhu Sangha. Sanghadana pada Vesak Festival tahun ini sangat spesial karena dihadiri oleh 24 Sangha yang merupakan anggota Sangha dari Sangha Theravada Indonesia (STI) dan Sangha Agung Indonesia (SAGIN), Sangha Mahayana Indonesia (SMI), Sangha Dhamma Duta Indonesia (SDDI), Sangha Theravada Dhammayut Indonesia (STDI), Panditarama Monastery. Atthami Puja yang dipimpin oleh Sangha Dhamma Duta Indonesia (SDDI) adalah puja memperingati peringatan perabuan Sang Buddha di hari kedelapan setelah Waisak.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Vesak Festival juga berkolaborasi dengan Johnny Salim Community (ISC) melakukan Communiry Social Responsibiliryv (CSR) berupa donasi pakaian layak pakai. Semua masyarakat dapat berpartisipasi dalam donasi pakaian layak pakai di lokasi acara.
“Hasil penjualan pakaian layak pakai ini akan diberikan kepada kaum disabilitas melalui Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus dan Sehjira Indonesia. Dengan ini kami harapkan acara ini membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan menjadi pemantik munculnya jiwa-jiwa pemimpin yang mindful. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada salah kata maupun kesalahan dalam penyebutan nama kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkasnya.
Leave a Reply