Buddha mengatakan bahwa jika seorang perempuan tidak punya cukup jasa kebajikan, ia mungkin harus bersaing dengan seorang istri pendamping (sapatti, S.IV.249), keadaan yang tak seorang perempuan pun inginkan. (S.IV.249).
Tripitaka membahas tentang kerugian poligami untuk perempuan: Menjadi istri kedua itu menyakitkan’ (Thi.216), dan kesengsaraan terbesar seorang perempuan adalah bertengkar dengan sesama istri’ (Ja.IV,316).
Leave a Reply