Ada seorang gadis yang hamil di luar nikah. Karena takut pacarnya dianiaya oleh ayahnya, si gadis memberitahu keluarganya, kemudian ia memberitahu keluarganya bahwa yang menghamilinya adalah seorang biksu yang berada di wihara dekat rumahnya.
Keluarga si gadis ini bersama penduduk desa mendatangi biksu tersebut, mereka mencaci maki habis-habisan, namun biksu tersebut tidak memberikan respon yang berlebihan, ia menerima gadis yang hamil di luar nikah tersebut.
Kata-katanya yang keluar hanya, “Oh begitu, baiklah…”
Kemudian bayi si gadis lahir, sejak saat itu, biksu tersebut berusaha menghidupi mereka berdua semampu-mampunya, ia menggunakan sedikit uang yang dimiliki untuk membeli beberapa kebutuhan dasar.
Berita ini menyebar dengan sangat cepat di kalangan penduduk desa, dan jelas menurunkan pamor biksu tersebut. Akibatnya, penduduk desa membenci biksu tersebut.
Hari demi hari, terlewati begitu saja, seperti angin yang berembus dengan cepatnya. Si gadis semakin hari semakin merasa bersalah, ia merasakan siksaan batin yang luar biasa beratnya.
PADA SUATU WAKTU,
si gadis itu mengakui bahwa ayah kandung dari anaknya bukan biksu.
Karena terkejut mendengar kabar itu, pihak keluarga si gadis mendatangi biksu yang tertimpa kemalangan yang tak terperi, fitnahan yang keji.
Biksu itu terlihat sangat kurus, sedangkan cucu mereka terlihat sehat dan gemuk. Keluarga si gadis sembari berlutut memohon maaf pada biksu tersebut. Mereka meminta anak dan cucunya untuk dirawat di rumah.
Biksu tersebut hanya berkata, “Oh begitu, baiklah…”
Leave a Reply