Dalam agama Buddha, tidak ada kalimat syahadat seperti dalam Islam. Namun, ada sebuah pernyataan yang mirip, yang dikenal sebagai “Tisarana “atau “Tiga Perlindungan” (Three Refuges).
“Tiga Perlindungan” (Three Refuges) adalah pernyataan keyakinan yang diucapkan oleh seseorang yang ingin menjadi seorang Buddhis atau memperbarui komitmennya pada ajaran Buddha. Sebuah pernyataan tekad yang tidak serta merta mendapat jaminan surga.
Tisarana berbunyi:
1. Buddham saranam gacchami: Aku berlindung pada Buddha.
2. Dhammam saranam gacchami: Aku berlindung pada Dhamma (ajaran Buddha).
3. Sangham saranam gacchami: Aku berlindung pada Sangha (komunitas monastik Buddha).
PERNYATAAN TISARANA
sering diulang tiga kali sebagai bentuk dedikasi dan komitmen pada jalan Buddha. Ini adalah langkah awal dalam upacara inisiasi Buddhis dan menjadi bagian dari praktik sehari-hari bagi banyak umat Buddha. Setelah menyatakan Tisarana, biasanya seseorang yang ingin menjadi Buddhis juga akan menyatakan tekad untuk menjaga Lima Sila (Pancha Sila). Lima Sila in merupakan pedoman etika dasar dalam agama Buddha yang harus dikuti oleh umat awam
TEKAD LIMA SILA:
lima sila merupakan pernyataan berlatih moralitas, paling dasar dalam agama Buddha.
1. Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami: Aku bertekad untuk tidak membunuh makhluk hidup.
2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami: Aku bertekad untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
3. Kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami:. Aku bertekad untuk tidak berperilaku asusila.
4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami:. Aku bertekad untuk tidak berdusta.
5. Surameraya maijapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami: Aku bertekad untuk tidak mengonsumsi minuman keras yang dapat menyebabkan ketidaksadaran.
Selain menyatakan Tisarana dan berkomitmen untuk menjaga Lima Sila, seorang calon Buddhis mungkin juga melakukan beberapa praktik dan praktik tambahan.
Praktik lain meliputi merapalkan paritta atau sutra untuk perlindungan, meditasi untuk ketenangan batin, serta beramal (dana) sebagai latihan kemurahan hati. Mendengarkan dan mempelajari Dhamma melalui ceramah dan kitab suci juga penting. Melalui keyakinan, etika, dan praktik spiritual ini, individu memperdalam integrasi mereka dalam jalur Buddha.
Leave a Reply