Event

Patung Buddha 12,3 Meter di Tunjungan Plaza Cetak Rekor MURI

May 31, 2023

Surabaya, IDN Times – Patung Buddha berdiri atau rupang Buddha setinggi 12,3 meter yang dipajang di Tunjungan Plaza mencetak Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Patung tersebut merupakan bagian dari Vesak Festival 2023 dalam memperingati Hari Raya Waisak yang digelar mulai Rabu (31/5/2023) hingga Minggu (4/5/2023). 

 

Rupang tersebut berhasil mencetak MURI sebagai Rupang Buddha tertinggi di dalam gedung. Ketinggiannya mencapai 12,3 meter dengan diameter 4 meter pada tingkat pertama dan 3 meter pada tingkat di atasnya. 

 

1. Mencetak MURI sebagai patung Buddha tertinggi di dalam gedung

 

Validator MURI, Lafanti Meilia Erlinda membacakan pencatatan MURI tersebut. Pencatatan ini juga dihadiri Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

 

“Rupang Buddha yang ada di atrium tinggi 12,3 meter layak memenuhi syarat rekor MURI. Secara resmi dan dipastikan MURI sebagai rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia. Selamat kepada Young Buddhist Association (YBA) Indonesia,” ujarnya saat membacakan MURI di Tunjungan Plaza, Rabu (31/5/2023). 

 

2. Pernah membuat rupang serupa tapi tak cetak MURI

Ketua Vesak Festival 2023 William Vijadhammo mengatakan, Rupang ini dibuat menggunakan bahan gabus. Sebelumnya, pihaknya telah membuat rupang serupa pada 2015 lalu dengan tinggi 12 meter, namun tak tercatat di MURI. 

 

“Sebelumnya kita mengadakan patung Buddha berdiri ini pertama di tahun 2015, dengan tinggi 12 meter tapi belum kita ajukan untuk rekor. Sekarang kita buat 12,3 meter jadi 30 centi lebih tinggi,” jelasnya.

 

3. Vesak Festival gaungkan modernisasi beragama

Ia menjelaskan, pada Vesak Festival 2023 ini, YBA mengambil tema Harmony in the Middle Way dengan konsep dasarnya yakni moderasi beragama. Melalui festival tersebut ia ingin mengenalkan nilai-nilai Buddhist ke khalayak. 

 

“Jadi harapannya dengan diadakan acara ini kami bisa menunjukkan meskipun kita berbeda-beda tapi kita bisa hidup indah bersama di dalam perbedaan tersebut,” terangnya.

 

Ia menyebut, selain Buddha berdiri YBA juga menghadirkan tiga patung Buddha lainnya, takni Buddha bayi dan Buddha tidur. Tiga patung tersebut memperingati tiga peristiwa besar dalam Waisak yakni lahirnya Buddha, mencapai titik pencerahan dan meninggalnya Buddha.

 

“Jadi yang lahir ada di depan, patung yang mandi Buddha tadi. Yang mencapai pencerahan (rupang Buddha) berdiri dan meninggalnya (patung Buddha) tidur ini,” jelasnya.

 

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan turut mendukung pemuda dan pemudi Buddhis untuk menggaungkan toleransi di Kota Surabaya. Diharapkan bukan hanya pemuda Buddhis saja yang seperti ini, namun juga pemuda dari berbagai agama. 

 

“Saya berharap YBA bisa bergerak. Ada pemuda Islam, remaja masjid, pemuda Kristen, remaja gereja, akan melakukan gerakan-gerakan. Ini luar biasa karena kalau pemuda satu bergerak, dunia bisa berubah. Saya berharap pemyda terus bergerak untuk toleransi,” tandasnya.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE