SURABAYA — Sebuah patung Buddha raksasa dengan tinggi 15 meter tampak di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Patung tersebut terbuat dari anyaman rotan menarik perhatian para pengunjung. Mereka melakukan swafoto di depan salah satu obyek Vesak Festival 2017 tersebut.
Acara Vesak Festival 2017 sengaja digelar oleh Young Buddhist Association Surabaya dalam rangka merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2561 BE yang jatuh pada tanggal 11 Mei 2017 kemarin. Dengan mengambil tema Unconditional Love, pihak penyelenggara ingin membagikan rasa cinta dan kasih tanpa syarat kepada siapapun tanpa membedakan suku, ras, agama dan gender.
Ketua Pelaksana Vesak Festival 2017, Limanyono Tanto, mengungkapkan ada beberapa diorama yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Yang pertama adalah rupang Buddha sebagai simbol kelahiran Pangeran Siddharta, lalu patung Buddha raksasa yang melambangkan Pangeran Siddharta mendapat pencerahan dan patung Buddha tidur yang menggambarkan wafatnya budha.
Patung Buddha raksasa yang dihadirkan pihak penyelenggara ternyata dibuat selama kurang lebih 30 orang perajin di wilayah Surabaya. Uniknya, perajin yang menganyam dan menyusun memiliki latar belakang agama berbeda, mulai Islam, Kristen, Katholik dan Hindu. Anyaman rotan dipilih agar patung Buddha tersebut memiliki unsur seni lokal asli Indonesia.
“Kami memilih rotan karena ingin menggunakan sesuatu yang berbeda. Tahun lalu kan kita pakai kardus. Akhirnya kami membuat sesuatu baru dan mencari bahan obyek yang besar dan keren untuk dilihat masyarakat. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu dua bulan dan terdiri dari per bagian, mulai tangan, kaki, badan, kepala, telinga dan rambut Buddha. Paling sulit bagian rambut Buddha karena banyak obyek detail yang dikerjakan dengan teliti,” ujar Liman.
sumber : cendananews.com
Leave a Reply