Selain memberikan bantuan bahan pokok, Young Buddhist Association bersama para anggota sangha bhikku dan tim Gusdurian Peduli juga akan membangun hunian sementara (huntara) di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Berbagai bantuan itu dihimpun melalui gerakan “Tekad Comeback Stronger untuk Semeru” yang diinisiasi oleh Young Buddhist Association.
Gerakan ini menerima donasi barang dan donasi uang, ditambah lagi penjualan baju Campaign Comeback Stronger yang hasilnya juga disumbangkan untuk membangun hunian sementara para korban erupsi Gunung Semeru.
Koordinator Donasi Tekad Comeback Stronger untuk Semeru Billy Lukito Joeswanto mengatakan pada Minggu (19/12) pihaknya menyerahkan donasi bahan kebutuhan pokok dan donasi uang kepada Tim Gusdurian Peduli di Lumajang.
Tim ini sebelumnya sudah melakukan asesment terhadap kebutuhan yang diperlukan oleh para korban erupsi Gunung Semeru.
“Ternyata, kebutuhan yang mendesak dari saudara-saudari kita adalah huntara (hunian sementara) dimana pemerintah melalui Kementerian Kehutanan sudah memberikan izin untuk mendirikan rumah hunian sementara di lahan perhutanan di kawasan yang jauh dari zona merah erupsi, yaitu di Kecamatan Candipuro,” kata Billy dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (20/12).
Oleh karena itu, pihaknya langsung bergerak memberikan bantuan sembako dan juga menyerahkan donasi uang yang merupakan hasil sumbangan dari para donatur yang dihimpun melalui gerakan Tekad Comeback Stronger untuk Semeru mulai 6-15 Desember 2021.
Bantuan donasi uang yang diserahkan itu sebesar Rp 44.475.441 yang merupakan donasi dari para donatur dan juga penjualan baju Campaign Comeback Stronger.
“Kita juga bagikan obat semprot pembunuh parasit bakteri di tenggorokan untuk warga dan Relawan Gusdurian Peduli agar kondisi kesehatan mereka tetap terjaga saat pandemi ini. Itu semua kami lakukan karena kami sadar bahwa sudah menjadi kewajiban kami sebagai umat muda buddha untuk membantu saudara kami yang sedang terkena dampak bencana erupsi Semeru,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada para anggota sangha bhikku, donatur dan tim Gusdurian Peduli yang sudah memberikan dukungan dan doa restu, sehingga warga yang terkena dampak erupsi Semeru bisa comeback stronger dengan adanya bantuan yang diinisiasi oleh muda – mudi Buddhis dan mahasiswa-mahasiswi Buddhis ini.
Makanya, untuk menandai pembangunan hunian sementara itu, pihaknya juga melakukan pemberkatan doa dengan pembakaran kertas doa di lahan yang akan dibangun huntara tersebut.
“Bantuan ini pun sukses disalurkan ke pengungsi dengan baik. Semoga berkah dan kebaikan kembali kepada para donatur dan relawan Tim Gusdurian Peduli berlipat ganda karena amal, tekad, perbuatan dan karma baik yang lakukannya,” imbuhnya.
Bantuan itu pun disambut baik oleh Tim Gusdurian Peduli untuk turut membantu membangun hunian sementara, tepatnya di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Tujuan dibangunnya hunian sementara ini agar memberikan privacy, kualitas dan kenyamanan untuk para pengungsi, terutama yang sudah berkeluarga.
“Sehingga tetap terjaga privacy-nya dibandingkan hidup di tenda pengungsian, karena evakuasi di daerah terkena erupsi akan memakan waktu yang sangat lama dan ada kemungkinan ada yang tidak bisa dievakuasi, sehingga harus direlokasi di lahan perhutani tersebut,” kata Ketua Gusdurian Peduli A’ak Abdullah Al-Kudus.
Menurutnya, di lahan perhutani itu nantinya setiap keluarga akan mendapatkan tanah 7×14 meter.
Makanya, di tempat itu pula pihaknya akan membangunkan hunian sementara, karena di lahan ini pula nantinya pemerintah pusat akan membangunkan hunian tetap.
“Jadi, nanti warga sudah tidak perlu pindah-pindah lagi. Terimakasih banyak kepada teman-teman Young Buddhist Association dan juga para donatur,” pungkasnya.
Leave a Reply