Buddha tidak pernah berbicara dalam menentang hidup berumah tangga. Namun demikian, beliau menunjukkan
segala permasalahan,
kesulitan dan kekhawatiran yang akan dihadapi oleh setiap orang ketika mereka mengambil tanggung jawab pernikahan.
Hanya karena beliau memperingatkan seseorang akan permasalahan dalam pernikahan tidaklah berarti bahwa Buddha tidak menyetujui pernikahan.
TINDAKAN
menikah sendiri menyiratkan bahwa seseorang masih terikat
pada dunia ragawi dan karena indra perasaan kita dipengaruhi
oleh ketamakan,
kemelekatan, dan emosi manusia, merupakan hal yang alami bahwa permasalahan-permasalahan akan timbul.
Hal ini terjadi ketika kita harus mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain itu.
Leave a Reply