Pushyamitra Shunga Penghancur Peradaban Buddhis?

January 16, 2025

Pushyamitra Shunga Penghancur Peradaban Buddhis?

Kemunduran Salah satu peristiwa penting dalam sejarah perkembangan agama Buddha adalah kemunduran yang terjadi setelah era keemasan Dinasti Maurya. Setelah Raja Ashoka, yang dikenal sebagai pelindung besar agama Buddha, dinasti ini digantikan oleh Dinasti Shunga, yang didirikan ole Pushyamitra Shunga pada abad ke-2 SM. Raja Pushyamitra dikenal sebagai tokoh kontroversial yang dituduh menghancurkan peradaban Buddha pada masa pemerintahannya.

 

Menurut beberapa sumber, seperti Divyavadana (teks Buddhis), Pushyamitra memerintahkan penghancuran vihara, stupa, dan pembunuhan terhadap komunitas monastik Buddha. la juga dikabarkan menawarkan hadiah bagi siapa pun yang membunuh seorang bhikkhu. Tindakan ini dianggap sebagai upaya untuk memulihkan dominasi Brahmanisme yang sempat memudar di bawah pemerintahan Maurya.bermakna untuk menunjukkan rasa hormat.

 

Sejumlah sejarawan modern meragukan klaim ini, mengingat bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa beberapa situs Buddha tetap bertahan selama era Dinasti Shunga. Misalnya, meskipun terdapat tuduhan bahwa Pushyamitra menghancurkan stupa dan vihara, beberapa situs penting seperti Stupa Sanchi dan Bharhut menunjukkan tanda-tanda renovasi dan pengembangan pada masa ini, bukan penghancuran. Hal in memunculkan pandangan bahwa Dinasti Shunga mungkin tidak sepenuhnya memusuhi agama Buddha, meskipun kebijakan mereka cenderung mendukung Brahmanisme.

 

Sejarawan modern menekankan pentingnya melihat teks-teks kuno seperti Divyavadana dengan hati-hati. Beberapa narasi dalam teks ini dianggap memiliki unsur polemik atau hiperbola untuk menyoroti konflik antara kelompok keagamaan tertentu.

 

Oleh karena itu, sulit untuk memastikan sejauh mana tindakan destruktif Pushyamitra benar-benar terjadi atau hanya bagian dari retorika keagamaan pada masa itu.

 

Kesimpulannya, meskipun nama Pushyamitra sering dikaitkan dengan penghancuran peradaban Buddha, bukti arkeologis menunjukkan gambaran yang lebih kompleks. Dinasti Shunga mungkin tidak mendukung agama Buddha seperti halnya Dinasti Maurya, tetapi penghancuran besar-besaran sebagaimana digambarkan dalam teks Buddhis tetap menjadi topik yang diperdebatkan hingga kini.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE