Seumpama Saja Min Mayoritas Indonesia Buddhis Korupsi Tetep Ada?

Bayangkan kalau agama Buddha jadi mayoritas di suatu negara. Apakah korupsi akan hilang begitu saja? Banyak orang berpikir bahwa kalau suatu agama mendominasi, otomatis moral masyarakatnya akan lebih baik. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Ajaran Buddha memang menekankan sila, kebijaksanaan, dan pengendalian diri, tapi apakah semua umatnya pasti menjalankan itu? Sejarah menunjukkan bahwa korupsi bukan sekadar soal agama, melainkan soal karakter, sistem, dan budaya yang dibangun dalam masyarakat.

Di bulan yang penuh berkah ini, kami ingin mengucapkan selamat menyambut Ramadan kepada sahabat Muslim. Bulan suci ini menjadi waktu refleksi, memperbaiki diri, dan menumbuhkan kebajikan. Semoga ini menjadi momen yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi semua.

Dalam agama Buddha, ada juga praktik puasa, seperti uposatha, di mana umat berlatih mengendalikan hawa nafsu dan menumbuhkan kesadaran diri. Bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi lebih pada upaya memperkuat disiplin dan kesadaran spiritual.

Pada hari uposatha, umat Buddha yang menjalankan sila tambahan biasanya berpuasa dengan tidak makan setelah tengah hari hingga keesokan paginya. Selain uposatha, puasa juga dilakukan dalam retret atau pelatihan khusus. Tradisi Theravada membatasi makan hanya di sang hari, sementara Maháyana menerapkan vegetarian ketat sebagai wujud welas asih.

Pada akhirnya apakah suatu negara bisa bebas dari korupsi hanya karena agama tertentu menjadi mayoritas? Jawabannya tidak sesederhana itu. Yang lebih penting adalah bagaimana nilai-nilai kebajikan benar-benar dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Seban, tanpa kejujuran dan integritas, agama apa pun tak akan bisa menyelamatkan sebuah bangsa dari kehancuran. Ngomong-ngomong kamu tau beda pertamax dan pertalite ga?