Biksu Nagarjuna Arya Surai Sasai asal Jepang, telah mengabdikan hidupnya selama lebih dari 50 tahun untuk membangkitkan Agama Buddha di India dan melawan diskriminasi kasta Pada 10-12 Oktober lalu, ia memimpin upacara konversi di Nagpur yang dihadiri 15.000 peserta, termasuk 15 orang Jepang yang ingin menjadi biksu.
Lahir di Niimi, Jepang, pada 1935, Biksu Sasai menghadapi masa kelam sebelum menjadi biksu pada 1960. Setelah pindah ke India, ia menyaksikan penderitaan kasta Dalit dan memutuskan melawan diskriminasi.
la melanjutkan perjuangan Bhimrao Ambedkar, tokoh reformasi kasta yang memeluk Agama Buddha pada 1956. Sebagai tokoh Buddhis India, Biksu Sasai juga memperjuangkan pengembalian vihara dari kendali Hindu dan menjadi anggota komite pemerintah untuk minoritas.
la mengkritik kebijakan pro-Hindu pemerintah Narendra Modi yang memperberat akses pendidikan bagi umat Buddha. Meski sensus 2011 mencatat hanya 0,7% populasi India (8,4 juta) memeluk Agama Buddha, Biksu Sasai meyakini jumlah sebenarnya mencapai 150 juta, karena banyak yang menyembunyikan keyakinannya untuk menghindari diskriminasi.
Setelah pindah ke India, a terkejut menyaksikan penderitaan kasta Dalit yang tidak dizinkan menggunakan sumur bersama. Pengalaman in memotivasinya untuk melawan diskriminasi, melanjutkan perjuangan Bhimrao Ambedkar, tokoh reformasi kasta yang membawa ratusan rib orang masuk ke Agama Buddha pada 1956.
Sebagai penerus Ambedkar, Biksu Sasai bekerja memperjuangkan hak-hak umat Buddha, termasuk mengembalikan vihara suci Buddhis dari kendali Hindu. Pada 2003, la bergabung dalam komite pemerintah untuk minoritas. la juga mengkritik pemerintahan Narendra Modi atas kebijakan pro-Hindu yang memperberat akses pendidikan bagi umat Buddha, banyak di antaranya berasal dari kalangan miskin.
Agama Buddha yang lahir di India kin menghadapi tantangan besar di tanah kelahirannya sendiri. Meskipun secara historis merupakan pusat ajaran Buddha, saat ini hanya sebagian kecil populasi India yang secara terbuka mengaku sebagai umat Buddha, sebagian besar karena tekanan sosial dan diskriminasi berbasis kasta.
Upaya Biksu Sasai, yang melanjutkan perjuangan Bhimrao Ambedkar, menjadi simbol perlawanan terhadap sistem yang tidak adil dan harapan untuk menghidupkan kembali ajaran Buddha di tengah masyarakat India yang didominasi agama mayoritas.
Leave a Reply