RAJA PRASENAJIT
berusaha meminang putri Sakya, tetapi ditolak. Mahanama, seorang jenderal Sakya, menyarankan
menggunakan tipu daya dengan menyerahkan seorang budak sebagai pengantin palsu.
Meskipun Buddha menentang tindakan curang ini, rencana itu tetap dilaksanakan. Raja dan Ratu Kosala memiliki putra, Pangeran Virudhaka, yang kemudian menjadi pengikut Buddha. Konflik meletus ketika Virudhaka, setelah menjadi raja, mengalami penghinaan di Kapilavastu dan bersumpah membalas dendam.
SETELAH
beberapa tahun damai, Pangeran Virudhaka melancarkan kudeta dan membunuh putra mahkota Jeta. Raja dan Ratu Prasenaqjit melarikan diri ke Kapilavastu, meminta suaka politik. Sementara itu, Virudhaka menyatakan perang terhadap Kapilavastu.
Buddha berusaha menghentikan pertempuran, dan dalam pertemuan mereka, Virudhaka mematuhi aturan bahwa pasukan bersenjata harus mundur jika bertemu seorang pertapa.
Leave a Reply