Menghadapi Kematian Orang Terkasihnya. Suatu ketika, seorang perempuan muda bernama Kisāgotamī, kematian bayi laki-lakinya dan menjadi sangat sedih, dia berlari berkeliling kota, memohon kepada orang-orang untuk memberinya obat bagi bayinya.
Pada akhirnya, dia sampai ke Buddha, yang dengan lembut memintanya untuk mendapatkan biji mostar putih dari rumah yang tidak ada seorang pun yang pernah meninggal.
Berpikir bahwa biji akan menjadi mukjizat yang menghidupkan kembali anaknya, dia pergi dari rumah ke rumah mencari biji itu. Setiap orang mau memberikannya satu biji kecil itu, tetapi ketika dia bertanya apakah di rumah itu ada yang pernah meninggal, dia selalu mendapat jawaban ya.
Perlahan, Kisāgotamī menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak
terelakkan dan rasa sedihnya berubah menjadi mengerti dan rela menerima (Dhp.a, 273).
Leave a Reply