Upasaka Sunardi ditahbiskan menjadi samanera (calon bhikkhu) oleh Ashin Jinarakkhita dengan nama Dhammasushiyo. Sebelumnya, Ashin Jinarakkhita sering meminta Upasaka Sunardi untuk menjadi samanera dan kemudian berlanjut menjadi bhikkhu, karena jumlah bhikkhu di Indonesia pada masa itu sangat sedikit.
Enam tahun, Upasaka Sunardi terus menolak untuk ditahbis menjadi bhikkhu.
Ashin Jinarakkhita, Selaku guru dari Upasaka Sunardi, beliau bertutur;
“Mengapa bukan Jenderal Gatot Subroto? Mengapa bukan Jenderal Sumantri? Mengapa bukan Maha Upasaka Mangun Kawotjo yang menjadi bhikkhu untuk membangkitkan agama Buddha? “Mengapa saya yang menjadi Bhikkhu? Itu karena saya membayar hutang.” Mendengar pernyataan dari guru tercintanya tersebut, Sunardi merasa tergugah dan membulatkan tekad untuk menjadi anggota Sanggha.
Lahirnya Seorang Bhikkhu,Akhirnya Samanera Dhammasushiyo mengambil keputusan untuk menjadi seorang bhikkhu. Diupasampada dengan tradisi Theravada dengan nama Bhikkhu Jinadhammo, bersama dengan empat orang samanera lain. Upacara upasampada dilakukan di stupa induk Candi Borobudur, bertepatan dengan hari Vesakha Puja, tanggal 08 Mei 1970.
Leave a Reply