Young Buddhist Association (YBA) mengadakan acara healing bagi muda-mudi yang dimana mengajak para pesertanya memiliki pengalaman hidup sebagai Biksu sementara di Vihara yang dikemas dalam program “Temple Stay” di Villa Dharma Ledug, Jawa Timur pada tanggal 8-10 Maret 2024. Mereka mengajak seluruh Peserta untuk hidup berkesadaran selama acara berlangsung dengan menggunakan tradisi Buddha Mahayana.
Ketua YBAI Limanyono Tanto membabarkan para peserta Temple hidup secara sadar pada saat ini dengan menerapkan delapan aturan moral (Asthasila). Penerapan Asthasila ini dipimpin dan dibina oleh Dewan Pelindung YBA langsung yaitu Yang Mulia Bhiksu Bhadra Pala Mahasthavira (Suhu Xian Bing) dan Yang Mulia Bhiksu Sakya Sugata Sthavira (Suhu Neng Xiu). Young Buddhist Association berkolaborasi dengan Vihara Mudita Center Jakarta guna mengagendakan rutin 1 tahun sekali acara Temple Stay untuk para muda-mudi agar dapat melepaskan sejenak kepenatan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari melalui program Temple Stay ini, dimana acara ini diwajibkan juga untuk para pengurus dan relawan (Dharmadutta) dalam pergelaran acara Vesak Festival yang akan diadakan di bulan Mei mendatang.
”Jadi, kita akan memohon bimbingan dan arahan dari Bhiksu pelindung kami agar acara Temple Stay ini membuat muda-mudi dapat menemukan kebahagiaan yang sejalan dengan ajaran agama Buddha dan bisa menjadi kekuatan diri apabila kelak mendapatkan permasalahan yang kerap kali kita temukan dałam hidup bermasyarakat,” kata Limanyono, Minggu (10/3).
Dia menjelaskan, total Peserta ada sebanyak 38 peserta Temple Stay bukan hanya beragama Buddha juga ada dari muda-mudi beragama non-Buddha yang ingin mempelajari ajaran agama Buddha. Hal ini memang sejalan dengan visi-misi YBA yang senantiasa menebarkan ajaran Buddha Dharma di Bumi Nusantara khususnya bagi para muda-mudi degan tanpa konversi identitas agama individu.
”Jadi, para peserta Temple Stay kali ini beragam dari berbagai agama, mereka mendaftar secara sukarela dengan tujuan ingin mempelajari ajaran Buddha, dan YBA terbuka untuk hal ini tetapi tanpa merubah identitas agama para peserta, karena yang terpenting bagi kami adalah manfaat langsung acara ini untuk para peserta dalam kehidupanya sehari-hari” tegas Limanyono.
Leave a Reply