Sebanyak 18 anak yatim piatu asal Eswatini, negara di selatan Afrika, unjuk kebolehan pada Minggu (14/7) malam. Berbagai kemampuan mereka tampilkan dalam ajang The African Kids Show di Surabaya Convention Center (SCC) Pakuwon Trade Center (PTC). Mulai dari menyanyi, menari, hingga praktik jurus-jurus kungfu.

Aksi panggung pada malam itu memukau ribuan penonton yang hadir. Bahkan, tidak sedikit yang memberikan standing applause. Terutama saat anakanak tersebut menampilkan salah satu lagu kebanggaan Indonesia. Yakni, Laskar Pelangi.

Ketua Young Buddhist Association Indonesia Limanyono Tanto, perwakilan panitia acara, mengungkapkan bahwa anak-anak Afrika itu sengaja tampil untuk tur pertukaran pertunjukan seni budaya. Tujuannya, memotivasi masyarakat Indonesia yang tingkat ekonominya lebih berkecukupan dibandingkan anak-anak di Afrika.

’’Anak-anak Afrika itu kan hidup dengan kondisi cukup sulit, tapi mereka terus berjuang. Itu bisa menjadi motivasi buat kita semua di sini,’’ ungkap Liman. Karena itu, Liman mengapresiasi penampilan anakanak Afrika tersebut. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, mereka dapat menampilkan yang terbaik. 

’’Jadi, anak-anak zaman now supaya bisa termotivasi bahwa jangan karena masalah kecil, lalu menyerah. Di luar sana, banyak anak-anak yang jauh lebih susah,’’ tutur Liman.

Menurut dia, anak-anak yang tampil di The African Kids Show itu berasal dari panti asuhan di Eswatini yang dinaungi oleh Yayasan Amitofo Care Center (ACC). Setiap tahun, tepatnya sejak 2012, anak-anak dari berbagai panti asuhan di Afrika yang dinaungi ACC melaksanakan tur pertukaran pertunjukan seni budaya ke Indonesia. 

’’Nah, kebetulan tahun ini anak-anak dari Eswatini. Jadi, untuk tahun depan beda lagi,’’ jelas Liman.

Selama di Indonesia, anak-anak dari Eswatini itu akan tampil di beberapa kota. Yakni, Surabaya, Makassar, Bangka Belitung, dan terakhir Batam. ’’Sejauh ini pengunjung cukup antusias dengan acara ini. Dari sekitar 1.500–1.700 undangan, yang hadir mencapai 90 persen,’’ pungkasnya.