Ngarsa Dalem HB X Memimpin dengan Moral

Minggu, 31 Agustus 2025

Ngarsa Dalem HB X Memimpin dengan Moral

“Beri jalan… beri jalan!” teriak massa di depan Mapolda DIY.

 

Mereka mengenali mobil berplat AB 10 HBX, lalu berseru, “Ini Sultan… ini Sultanku!” Suasana yang sebelumnya ricuh mendadak berubah. Api padam, teriakan mereda, dan massa yang semula marah berganti tenang, bahkan menyambut dengan hormat, “Sugeng rawuh, Ngarsa Dalem.”

 

Sebelum kedatangan Sri Sultan, unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban atas kematian Affan berlangsung penuh amarah. Namun begitu beliau hadir, massa percaya aspirasinya akan didengar.

 

Lebih dari sekadar raja, Sultan dipandang sebagai bapak yang menampung uneg-uneg anak-anaknya. Kepercayaan ini tumbuh karena sejak reformasi 1998, beliau konsisten hadir untuk rakyat.

 

Sri Sultan Hamengkubuwono X menampilkan kepemimpinan moral yang utuh. Bukan hanya ucapan, tetapi juga tindakan. Beliau menjaga martabat, mendengar rakyat, dan menjadi penengah yang meneduhkan. Di tengah krisis kepercayaan terhadap pemimpin, sikap seperti ini semakin langka dan sangat dirindukan rakyat.

 

Akhir-akhir ini, rakyat justru sering tersakiti oleh kata-kata pejabat yang sembrono dan sikap hedon yang dipertontonkan tanpa malu. Padahal rakyat sedang berjuang keras hanya untuk bertahan hidup. Jurang antara penguasa dan rakyat semakin lebar karena hilangnya teladan moral.

 

Saatnya para pejabat belajar dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kepemimpinan sejati bukan soal kekuasaan atau jabatan, melainkan keteladanan moral yang menumbuhkan kepercayaan dan menghormati martabat rakyat.

Ngarsa Dalem HB X Memimpin dengan Moral
Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE