Event

YBA 10 Tahun: Dari "Thera" Menuju "Superthera" - Menjadi Jangkar Welas Asih dan Kebijaksanaan di Era Global dan Digital

October 12, 2025

Surabaya, 11 Oktober 2025 — Menuju satu dekade sejak berdirinya pada 27 Mei 2016, Young Buddhist Association of Indonesia (YBA) menapaki usia kematangan spiritual — usia “Thera”, dalam tradisi Buddhis. Namun bagi YBA, menjadi “Thera” bukan puncak, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih berat.

Di tengah perubahan zaman yang cepat, YBA menegaskan komitmennya untuk melangkah lebih jauh — menjadi organisasi “Superthera”: dewasa secara spiritual, tangguh secara sosial, dan relevan secara digital.

Dari Visi Spiritual ke Tanggung Jawab Sosial

Dalam perjalanannya, YBA telah menunjukkan kiprah luar biasa tanpa kehilangan kerendahan hati. Dari Vesak Festival, Dharma Friday Podcast, Temple Stay, Mindful Festival hingga Mindful Connect, YBA terus berupaya membawa Dharma ke ruang publik dengan format yang kreatif, profesional, dan penuh makna.

“Sepuluh tahun YBA bukan hanya soal bertambahnya umur organisasi,” ujar Limanyono Tanto, Ketua YBA.

“Ini tentang bagaimana kita menjaga semangat bodhicitta — niat tulus untuk menolong semua makhluk — tetap hidup di tengah era yang makin individualistis dan digital. Kita harus hadir sebagai jangkar welas asih dan kebijaksanaan.”

Tantangan Nyata, Semangat yang Tak Padam

YBA menilai penyebaran ajaran Buddha di Indonesia dan global kini menghadapi fase paling kompleks:

  • Fragmentasi lintas organisasi, yang sering melemahkan sinergi.
  • Minat spiritual generasi muda yang tergerus oleh kecepatan dunia digital.
  • Kebutuhan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola lembaga keagamaan.
  • Persepsi publik terhadap agama yang sering kali bias dan kurang inklusif.

Namun di balik semua tantangan itu, YBA melihat peluang besar: menjadikan Dharma bukan sekadar doktrin, tetapi sistem nilai hidup — yang mampu hadir dalam pendidikan, seni, kewirausahaan sosial, hingga keseharian masyarakat modern.

Superthera: Mindset Baru untuk Satu Dekade Berikutnya

 

Dalam roadmap 2025–2030, YBA akan memperkuat lima pilar utama:

  1. Transparansi & Tata Kelola Dharma — konsisten membuka laporan kegiatan dan dampak sosial secara berkala dengan pengawasan pengawas, pembina dan pelindung anggota Sangha.
  2. Digital Dharma & Kreator Muda — membina konten kreatif, audio-visual, dan media edukatif untuk generasi Z di seluruh platform mainstream.
  3. Kolaborasi Lintas Sangha & Komunitas — membangun one calendar Dharma agar kegiatan tidak tumpang tindih serta saling support dalam Sumber Daya Manusia.
  4. Mindful Connect Labs — memperluas aksi sosial dan kesejahteraan umat khususnya muda-mudi yang bisa dikelola kebutuhan dan permasalahan mereka sehari-hari dan bisa kita arahkan ke dalam Engaged Buddhism.
  5. Sekolah Kepemimpinan Dharma — mencetak generasi pemimpin Buddhis masa depan yang beretika, berdaya, dan berempati.
Jangkar Welas Asih dan Kebijaksanaan

YBA meyakini, di tengah disrupsi global, dunia membutuhkan lebih banyak jangkar — bukan jangkar yang menahan perubahan, melainkan jangkar yang memberi arah.

Melalui compassion (Metta) dan wisdom (Prajna), YBA ingin menjadi pusat gravitasi spiritual baru bagi kaum muda Buddhis Indonesia, agar Dharma tetap hidup, lentur, dan berdampak.

“Menjadi Superthera bukan tentang gelar,” tutup Liman.

“Ini tentang tanggung jawab moral: bagaimana kita memastikan Dharma tetap diterima, dimengerti, dan dirasakan — bukan hanya didengar.”

Tentang YBA

Young Buddhist Association of Indonesia (YBA) adalah organisasi pemuda lintas tradisi Buddhis yang berdiri pada 27 Mei 2016. YBA berfokus pada edukasi spiritual, pelayanan sosial, dan kolaborasi lintas komunitas untuk membawa nilai Dharma ke ruang publik dengan semangat modern, inklusif, dan kreatif.

📩 Kontak Media:

Email: info@yba.or.id

Instagram: @youngbuddhistassociation

Website: www.yba.or.id

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE