Young Buddhist Association Indonesia (YBAI) bersama Ecoton dan UPT Kebun Raya Mangrove Surabaya menggelar ritual Fang Sheng. Ribuan satwa dilepas ke habitatnya di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Sabtu (14/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan menjaga ekosistem mangrove terbesar di Jawa sekaligus melestarikan tradisi Fang Sheng. Ritual ini dikenal sebagai upaya melepaskan makhluk hidup agar terhindar dari mara bahaya.
Ketua Panitia Ritual Fang Sheng, Fery Marianto, menyebut total satwa yang dilepas mencakup ikan, kepiting, hingga bulus. “Ada 357,5 kg ikan gabus, 57,4 kg kepiting, 109,5 kg biawak, dan empat bulus,” ungkap Fery.
Satwa-satwa itu berasal dari 182 donatur yang menyumbang total Rp 111.794.073. Sebagian dana, sebesar 10 persen, disalurkan ke program Ecoton untuk pemasangan trashboom.
“Kami mendukung pengelolaan sampah laut agar satwa tidak terancam polusi,” ujar Fery. Ia berharap satwa yang dilepas dapat berkembang biak dan memberi manfaat ekosistem.
Dewan Pelindung YBAI YM Bhikkhu Jayamedho Thera menilai ritual ini simbol kasih sayang menyambut tahun baru. “Fang Sheng mengajarkan keseimbangan fisik dan spiritual,” katanya.
Menurutnya, pelepasan satwa kali ini sesuai ekologi habitatnya. “Satwa dilepas di tempat yang mendukung keberlangsungan hidupnya,” jelas Bhikkhu Jayamedho.
Ia juga menekankan makna spiritual Fang Sheng. “Melepas kebencian, iri, dan dendam lebih sulit dibanding melepas satwa,” tambahnya.
Ritual ini melibatkan peserta yang menaiki perahu nelayan untuk melepaskan satwa di muara mangrove. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
“Teruslah berbuat baik agar tahun depan kita menghadapi hidup dengan harapan dan kebahagiaan,” pesan Bhikkhu Jayamedho.
Leave a Reply