Sabtu, 22 Februari 2025 menjadi hari yang penuh warna dan keceriaan bagi beberapa perwakilan dari Young Buddhist Association yang turut menghadiri Perayaan Imlek yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Marga Xu. Mengusung tema Serpent’s Song, Timeless Legend, acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan tahun baru, tetapi juga sebuah momen untuk semakin mengenal dan mengapresiasi kebudayaan Tionghoa yang kaya dan beragam.
Perayaan ini menampilkan berbagai pertunjukan budaya yang autentik dan memikat. Salah satu yang menarik perhatian adalah pertunjukan alat musik tradisional Tiongkok seperti Guzheng, Pipa, Erhu, dan tambur. Alunan melodi dari instrumen klasik ini membawa para penonton seolah kembali ke zaman keemasan budaya Tiongkok, menghadirkan suasana yang penuh nostalgia dan keindahan.
Selain musik, acara juga memperkenalkan wayang Potehi, sebuah seni pertunjukan boneka khas Tionghoa yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Wayang ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai historis yang erat kaitannya dengan peran budaya Tionghoa dalam membangun tradisi seni di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dan tentu saja, perayaan Imlek tak lengkap tanpa kehadiran Barongsai! Tarian naga dan singa yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan ini semakin menyemarakkan suasana. Gerakan yang lincah dan dinamis dari para pemain Barongsai mendapatkan tepuk tangan meriah dari para penonton, membuktikan bahwa seni tradisional ini tetap menjadi favorit dalam setiap perayaan Imlek.
Tak hanya suguhan budaya, acara ini juga semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu dari dalam dan luar negeri. Beberapa penampil yang memukau malam itu adalah Evelyn Jiang, Amor Band, serta penyanyi Zhang Cheng yang berasal dari Tiongkok. Lalu ada Chealsea Suwandi dan Wijaya Kusuma Dance juga turut menyumbangkan penampilan yang mempesona.
Bagi Young Buddhist Association, kehadiran dalam acara ini bukan sekadar merayakan Imlek, tetapi juga sebagai wujud apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dan kebersamaan. Imlek bukan hanya tentang perayaan pergantian tahun, tetapi juga momen untuk mempererat tali persaudaraan, menghormati leluhur, serta menanamkan semangat kebersamaan yang kuat.
Dengan menghadiri acara ini, beberapa perwakilan anggota Young Buddhist Association mendapatkan pengalaman berharga dalam memahami lebih dalam tentang filosofi dan makna di balik perayaan Imlek. Sebuah refleksi bahwa budaya dan spiritualitas dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Perayaan Imlek Serpent’s Song, Timeless Legend tahun ini pun menjadi kenangan yang indah, tidak hanya bagi komunitas Tionghoa, tetapi juga bagi semua yang turut serta merayakannya. Semoga semangat kebersamaan dan keberuntungan yang dibawa oleh tahun baru ini terus menyertai kita semua! 🐍🧧
Leave a Reply