Psikologi Sosial Singkat
Rasa aman semu -> ego kolektif -> mulai mencari kambing hitam. Saat manusia merasa aman dalam sebuah grup, egonya ikut tumbuh. Tapi sering kali itu bukan karena sadar, melainkan karena ikut arus. Maka muncul yang disebut “musuh bersama” yaitu mereka yang berbeda, jujur, atau gak ikut pola.
Bentuk Halus Bullying
Tiga bentuk halus kenapa orang membully:
1. Biar identitas kelompoknya terasa “paling benar”
2. Biar aman, karena ada “yang lebih aneh dari saya”
3.Biar tetap di posisi sosial yang dominan
Sudut Pandang Buddhis
Dalam Buddhisme, membully adalah karma bicara & karma niat.
1. Kalimat menghina -> karma ucapan
2. Memandang rendah -> karma batin
3. Ikut diam & membiarkan -> karma pasif
Dan semua itu akan berbuah balik.
Hukum Karma -> Hukum Cermin
Yang kamu hina hari ini bisa jadi cermin bagi ketidakterimaan dirimu
sendiri. Kamu membenci orang yang bebas karena kamu masih terkurung. Karma akan membawa kita pada situasi yang sama supaya kita bisa belajar rasa.
Peran Umat Buddhis & Bodhisattva
Sebagai Bodhisattva pemula, kita tidak boleh ikut arus pembullyan. Kita ada untuk jadi perisai bagi yang dilemahkan. Dimana ada ketidakadilan sosial, di situ welas asih dibutuhkan. Jangan diam bantu dengan empati, bukan debat.
Komunitas Dharma Bukan Tempat Cemooh
Komunitas Buddhis ≠ elitisme spiritual
Komunitas Buddhis -> ruang bertumbuh bersama, bukan saling hina.
YBA berdiri untuk itu. Mau kamu aneh, awkward, beda, spiritual, trauma, atau masih cari arah, kamu tetap manusia yang layak dihargai.
Tindakan Nyata
Kalau kamu pernah dibully, DM kami. Kamu gak sendiri. Kalau kamu pernah membully, belajar sadar & minta maaf. Itu juga bentuk pencerahan. Maukah kamu jadi guardian of kindness di dunia yang mulai kasar?
Sadhu 🙏
Leave a Reply