SURYAMALANG.COM|SURABAYA – Young Buddhist Association menggelar kajian lintas agama. Menggandeng Jaringan Gusdurian, acara bertema “Humanity is Above All” ini diikuti oleh ratusan peserta.
Berlangsung di Voza Coworking Space, acara ini menghadirkan dua narasumber dari perwakilan Budha dan Islam. Mereka adalah Pimpinan Dewan Pengawas (Mahanayaka) Sangha Agung Indonesia, Bhante Nyanasuryanadi Mahathera dan Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid.
Dipandu Deputi Yayasan Pendidikan Metta Surabaya serta Motivator Buddhis, Aryavamsa Frengky, acara ini membahas tentang “Kemanusiaan di atas Segalanya”. Menyambut Hari Trisuci Waisak, acara ini bertujuan menggelorakan semangat kebersamaan.
Bhante Nyanasuryanadi Mahathera menjelaskan pentingnya berperikemanusiaan. Umat harus melatih diri dengan sederhana.
“Kesadaran inilah yang membuat perubahan tidak selalu menjadi hal buruk berkat adanya hukum perubahan maka kita menjadi yang sekarang ini,” ujarnya.
Kebersamaan antar manusia yang sama tinggi bukan melihat status sosial maupun gender. Sebagai umat Buddha sudah seharusnya menempatkan diri dan memiliki kepekaan terhadap ketidakadilan.
Melalui pertemuan lintas agama ini, Bhante berharap umat menjadi manusia yang lebih baik dalam menyongsong perayaan Hari Trisuci Waisak. “Tiga peristiwa Waisak adalah sebuah perjalanan Guru Agung kita, Sang Buddha,” kata Dewan Pelindung Vesak Festival ini.
“Peristiwa ini menjadi teladan yang mengingatkan kita bahwa hidup kita ini sangat berharga, namun memiliki batasan waktu dimana kita nantinya akan meninggal. Untuk itu kita perlu meningkatkan kapasitas kita dan mengoptimalkan hidup kita,” katanya.
Leave a Reply