Pendidikan umum membekali kita untuk menjalani dan mempertahankan kehidupan sehari-hari. Namun, kebenaran hidup yang diajarkan oleh Buddha melampaui aspek-aspek duniawi dari keberadaan kita. Ajaran ini membahas sifat dasar penderitaan dan jalan menuju pembebasan.
Ajaran buddha mencakup prinsip-prinsip seperti menjauhi segala kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan memurnikan pikiran. Praktik-praktik in membawa pemahaman mendalam tentang hakikat hidup, yang pada akhirnya menghasilkan rasa damai dan aman. Seperti yang dikatakan Buddha dalam Khuddaka Nikaya, Dhammapada 25:39, “Menjauhi segala kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan memurnikan pikiran-tiga prinsip in adalah ajaran dari orang bijak.”
Alert einstein di tahun-tahun terakhirnya, dia menyadari adanya kekosongan yang mendalam dalam pengetahuannya. Menurut kisah inspiratif dari Luang Por Dhamma, Einstein dilaporkan berkata sebelum kematiannya, “Seandainya aku tahu sebelumnya bahwa pengetahuan untuk mencerahkan pikiran begitu mendalam, aku tidak akan mempelajari fisika.
“Aku seharusnya mempelajari pengetahuan untuk mencerahkan pikiran yang lebih mendalam dan lebih bermanfaat bagi diriku dan umat manusia.”
Refleksi einstein menegaskan nilai tak tertandingi dari ajaran buddha. Meskipun kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, dia mengakui bahwa pemahaman tertinggi tentang hidup terletak di luar ranah fisik. Penyesalannya menyoroti kebenaran universal: pencarian kebijaksanaan batin dan pencerahan adalah upaya paling penting yang bisa dilakukan seseorang.
Mempelajari kebenaran hidup seperti yang diajarkan oleh buddha membekali kit dengan alat-alat untuk menghadapi tantangan dan penderitaan yang melekat dalam keberadaan. Ajaran-ajaran ini tidak terikat oleh waktu atau tempat; mereka adalah prinsip universal yang berlaku bagi setiap individu, tanpa memandang latar belakang.
Leave a Reply