Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tak hanya memukau dengan pemandangan alamnya, tetapi juga menyimpan kisah pemugaran yang unik, yakni berdasarkan wangsit. Candi yang terletak di ketinggian 1.946 mdpl ini pertama kali ditemukan oleh Van der Vlis pada tahun 1842 dan direkonstruksi oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda pada 1928.
Pemugaran terbesar terjadi pada 1978, yang justru dilakukan tapa mengikuti standar arkeologi. Pemugaran in mengubah banyak struktur asli, mengambil inspirasi dari wangsit spiritual dan menambahkan elemen yang menyerupai pura bali, seperti gapura candi bentar di pintu masuk serta mengurangi undakan teras dari 13 menjadi 9. Candi cetho memiliki dimensi spiritual yang kuat.
Masyarakat setempat yang menganut kepercayaan hindu sering melakukan persembahyangan pada hari-hari tertentu dan adat di candi ini mash terjaga kental. Di kompleks candi, juga terdapat mata air keramat yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan dan keberuntungan, sering digunakan untuk ritual penyucian oleh para peziarah.
Jadi candi cetho lebih pada fungsi spiritual dan arsitekturnya yang dipugar berdasarkan wangsit menciptakan daya tarik tersendiri melalui keunikan proses pemugaran dan atmosfer seperti kembali diajak ke abad 15 m.
Leave a Reply