Cattra Van Erp: Apa yang sebenarnya terjadi Semasa restorasi van Erp, 1907 1911, yang ditemukan BUKAN cattra, tetapi 7 keping batu yang tampaknya tidak merupakan bagian dari badan, arca atau stupa yang ada. TIDAK PERNAH ada cattra yang ditemukan.
Yang tampak, dan yang dipikir oleh van Erp, bahwa kenyataan pada waktu itu hanya ada satu bangunan yaitu Candi Borobudur dan tidak ada stupa-stupa atau bangunan-bangunan lain disekitarnya, maupun di bukit2 disekelilingnya. Van Erp menyimpulkan, yg ternyata nantinya terbukti salah, bahwa ditinjau dari bentuk dan ukurannya, satu satunya kemungkinan penempatan kepingan-kepingan batu itu adalah sebagai cattra di puncak stupa induk.
Meskipun tidak memenuhi standar keaslian yang ditetapkan oleh van Erp sendiri, cattra dikonsep dan digambar. Setelah restorasi keseluruhan hampir selesai, akhirnya cattra dugaan ini dibangun.
Beberapa minggu kemudian, pada bulan Oktober 1911, assisten van Erp, menemukan fondasi 3 stupa pemakaman. Van Erp langsung bisa melihat bahwa kepingan-kepingan batu itu lebih sesuai untuk stupa-stupa seperti ini. Van Erp sadar bahwa candi sebesar Borobudur ini tidak akan bisa berdiri sendiri. Pasti ada bangunan-bangun pendukung seperti vihara, tempat tinggal para biksu, stupa-stupa dsb.
Van Erp juga menemukan analogi pemugaran, dalam bentuk ukiran stupa pada relief candi sendiri, yang luar biasa akuratnya untuk Stupa Induk. Van Erp memutuskan untuk membongkar dan menurunkan cattra-dugaan dari Stupa Induk.
Setelah restorasi paripurna, Candi Borobudur diserah terimakan kepada yang berwenang oleh van Erp pada bulan Desember 1911, dengan bentuk semestinya, TANPA CATTRA.
Ternyata van Erp tidak ingin menyimpan bukti bukti kesalahannya, maka batu-batu bongkaran cattra hanya dibuang, digelindingkan begitu saja di lereng barat Candi, berserakan bersama banyak batu-batu lainnya. 85 tahun kemudian… Di tahun 1995 96, pak Werdi, karyawan Balai Konservasi Borobudur, secara iseng iseng, menemukan kepingan-kepingan batu ‘aneh’ buangan bekas ‘cattra’ van Erp itu.
Munggunakan gambar konsep van Erp yang ada di kantor, pak Werdi ‘menyetel’ batu-batu itu, ditambah dengan banyak batu-batu baru, tambah cor-coran beton dsb, sebisa bisanya membuat replika dari cattra van Erp.
Cattra buatan pak Werdi inilah yang dianggap ‘cattra mahkota Borobudur’, dan dari replika ini kemudian akan dikecilkan sehingga lebih banyak menggunakan ‘batu asli’. Rupa-rupanya replika cattra pak Werdi yang sudah dikecilkan inilah yang dikabarkan akan dipasang di puncak Borobudur sebagai ‘mahkota’.
Leave a Reply