Circle Wihara Malah Banyak Drama & Ribet?

November 26, 2024

Circle Wihara Malah Banyak Drama & Ribet?

Pergi ke wihara seharusnya jadi momen untuk memperbaiki batin, bukan malah bikin kepala pusing. Tapi, kadang circle di wihara justru penuh drama. Entah soal gosip, perbedaan pandangan, atau urusan yang sebenarnya enggak penting, tapi ujung-ujungnya bikin ribet.

 

Lingkungan wihara memang tempt bertemunya banyak karakter dan latar belakang. Ada yang benar-benar ingin belajar, ada juga yang sekadar ikut-ikutan. Kadang, beda tujuan in memicu konflik kecil yang lama-lama jadi drama besar. Datang ke wihara dengan niat yang jelas. Fokus untuk mendalami dhamma, bermeditasi, atau berbuat kebajikan. Kalau ada drama di sekitar, anggap saja itu ujian kesabaranmu. 

 

Enggak semua circle cocok buat kamu, dan itu wajar. Setiap orang punya cara masing-masing dalam menjalani perjalanan spiritual. Karen it, penting untuk memilih teman-teman yang satu visi: yang benar-benar ingin bertumbuh, belajar dhamma, dan saling mendukung dalam kebaikan. Hindari circle yang lebih sering memicu konflik atau sekadar car sensasi-karena itu malah bikin energimu habis untuk hal yang enggak penting.

 

Wihara adalah tempat untuk memperbaiki diri, bukan medan pertempuran drama. Di sana, kamu diundang untuk merenung, mendalami dhamma, dan memperbaiki kualitas batin. Namun, ketika suasana di wihara justru dipenuhi dengan gosip, perselisihan, atau perdebatan yang enggak penting, niat baikmu bisa saja terganggu. perjalanan spiritual adalah proses pribadi. Jangan biarkan hal-hal ribet seperti konflik atau drama kecil merusak tujuan utamamu. Alih-alih larut dalam hal-hal tersebut, fokuslah pada hal yang benar-benar berarti: bagaimana kamu bisa menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

 

Kamu tidak perlu membuktikan apa pun ke orang lain. Jadi, selalu pastikan bahwa lingkungan di sekitarmu mendukung perjalanan ini. Pilih yang membawa manfaat, jauhi yang menguras energi, dan tetap jaga hatimu dalam kebaikan. Tetaplah rendah hat dalam menyikapi perbedaan, karena setiap orang punya caranya masing-masing untuk belajar. Punya pengalaman toxic di wihara? atau malahan kamu yang toxic? Share dong pengalamanmu

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE