PENTINGNYA
Candi Borobudur yang merupakan salah satu situs bersejarah dan spiritual yang sangat penting bagi umat Buddha di Indonesia dan seluruh dunia. Umat Buddha khususnya, masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya perlu bersinergi dengan ide Presiden Jokowi menjadikan Candi Borobudur tak hanya sebagai warisan artefak, namun sebagai sebuah warisan dunia yang kaya akan falsafah ajaran Buddha yang berlimpah prinsip-prinsip kebaikan universal. Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kontroversi terkait pemasangan chattra atau payung di stupa induk candi Borobudur oleh sekelompok arkeolog. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan sikap yang sebaiknya diambil oleh umat Buddha dalam menghadapi perdebatan tersebut.
SIKAP TERBUKA DAN DIALOG:
Umat Buddha sebaiknya menjunjung tinggi prinsip-prinsip harmoni, toleransi, dan kerja sama. Menghadapi penolakan pemasangan chattra, umat Buddha mengambil sikap terbuka untuk berdialog dengan para arkeolog dan pihak terkait lainnya. Mengundang diskusi terbuka dapat membantu memahami alasan di balik penolakan tersebut dan mencari solusi bersama yang menghormati nilai spiritual dan historis candi Borobudur.
SUDUT PANDANG
Umat Buddha sebaiknya mengambil langkah-langkah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan pentingnya stupa-stupa di candi Borobudur kepada masyarakat umum, termasuk para arkeolog. Dengan memberikan informasi yang akurat dan memadai, umat Buddha dapat membantu mengatasi kesalahpahaman atau ketidaktahuan yang mungkin menjadi latar belakang penolakan tersebut.
KERJA SAMA DALAM KONSERVASI BUDAYA:
Umat Buddha dapat menjunjung nilai-nilai konservasi budaya dan warisan sejarah. Umat Buddha bersedia bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk arkeolog, dalam upaya melestarikan dan merawat Candi Borobudur. Keterlibatan aktif dalam proyek-proyek konservasi dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga keaslian dan nilai-nilai spiritual situs ini.
KESADARAN AKAN MULTIKULTURALISME:
Umat Buddha Indonesia adalah bagian dari masyarakat yang beragam dan multikultural. Oleh karena itu, sikap umat Buddha dalam menghadapi perdebatan ini sebaiknya mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan pandangan. Melalui kesadaran akan multikulturalisme, umat Buddha dapat memperkuat harmoni dan kerukunan antarumat beragama dan antarbudaya di Indonesia.
UMAT BUDDHA
Mendukung pemasangan chattra ini dengan tujuan memperkuat posisi Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi dunia, yang digagas oleh Presiden Jokowi. Bukan hanya situs warisan budaya saja. Warisan benda dan warisan nilai yang hidup.
Leave a Reply