Pada masa Dinasti Liang, ada seorang Mahabhiksu dari India berlayar ke Tiongkok yaitu Bodhidharma. Beliau diundang oleh Kaisar Wu ke Ibu Kota Nanjing. Kaisar Wu mempertanyakan seberapa bear pahala yang ia dapat dikarenakan a telah membangun vihara, menyokong kehidupan para Bhiksu Bhiksuni, memperbanyak kitab suci dan membantu orang miskin. Bodhidharma menjawab “Semua itu tidak ad pahala atau kebajikan apapun.
Segala yang Anda lakukan hanyalah sebuah kesibukan duniawi yang tak bisa dipandang sebagai kebajikan sejati. Kebajikan sejati ada dalam kesadaran muni yang sempurna dan menakjubkan. Hakikatnya kosong, Anda takkan bisa mencapai kebajikan sejati itu dengan cara-cara duniawi.
Antusiasme Kaisar Wu dalam menyebarkan ajaran Buddha, berdana, menyokong Sangha, menolong rakyat miskin, dan membangun tempat ibadah, sebenarnya jelas adalah sebuah kebajikan. Akan tetapi, Bodhidharma bermaksud membantu Kaisar Wu untuk masuk ke level spiritual yang lebih mendalam. Bodhidharma ingin membantu Kaisar Wu untuk melepas kemelekatannya terhadap ke-Aku-an, sehingga kebajikan tersebut menjadi Paramita yang sempurna karena bersih dari kemelekatan.
Sumber : Mudita Center
Leave a Reply