Honest Review Buddha Gunakan Bahasa Apa?

March 11, 2025

Honest Review Buddha Gunakan Bahasa Apa?

Ajaran Buddha awalnya disebarkan secara lisan dalam bahasa Prakrit, kemungkinan Magadhi Kuno. Buddha menolak penggunaan bahasa Veda dan menganjurkan pemakaian bahasa lokal agar ajaran mudah dipahami. Penyebaran ajaran Buddha mendorong perkembangan bahasa. Pada abad ke-2 M, teks Buddhis pertama kali diterjemahkan ke bahasa non-India di Luoyang, Tiongkok. Seiring waktu, Sanskerta menggantikan Prakrit dalam teks Buddhis formal. Prasasti Raja Ashoka dalam berbagai Prakrit menunjukkan upaya penyebaran ajaran ke seluruh wilayahnya.

 

Pali sering dianggap sebagai bahasa ajaran Buddha, tetapi sebenarnya bukan bahasa yang digunakan Buddha sendiri. Menurut Oskar von Hinüber, Pali adalah bahasa buatan, hasil gabungan berbagai dialek Prakrit, berfungsi sebagai “lingua franca” untuk penyebaran ajaran Buddha.

 

Kata “Pali” awalnya berarti “teks” dan baru belakangan dianggap sebagai nama bahasa. Naskah-naskah Pali yang ada saat ini merupakan terjemahan dari berbagai dialek Prakrit, bukan ajaran asli dalam bahasa Buddha. Penulisan teks Pali pertama kali dilakukan di Sri Lanka pada akhir abad pertama Masehi, saat para bhikkhu khawatir ajaran Buddha akan hilang akibat konflik dan bencana. Ini berbeda dengan tradisi India yang menghafal teks suci secara lisan, karena penulisan dianggap mencemarkan kesucian ajaran.

 

Naskah Gandhari abad ke-1 SM adalah bukti tertua teks tertulis India, ditulis di kulit kayu birch dengan aksara turunan Aram. Pali menyebar ke Asia Tenggara dari Sri Lanka, sementara Gandhari mencapai Tiongkok lewat Jalur Sutra.

 

Bahasa Gändhäri, salah satu dialek Prakrit, memainkan peran penting dalam penyebaran awal ajaran Buddha. Diqunakan di wilayah Gandhara (kini Pakistan dan Afghanistan), bahasa ini menjadi medium utama bagi teks-teks Buddhis, terutama dalam tradisi Sarvástivada dan Dharmaguptaka. Pada abad pertama Masehi, ajaran Buddha dari Gandhära menyebar ke Asia Tengah dan Tiongkok, memengaruhi perkembangan Buddhisme Mahäyäna. Gändhäri menjadi jembatan antara India dan dunia Buddhis di luar wilayahnya.

 

Buddha kemungkinan besar mengajar dalam bahasa Magadhi Kuno, salah satu dialek Prakrit yang digunakan di wilayah tempat ia hidup dan mengajar. Namun, karena ia menolak penggunaan bahasa formal seperti Sanskerta, Buddha mendukung penggunaan bahasa yang dapat dipahami oleh banyak orang, ajarannya mungkin juga disampaikan dalam berbagai dialek Prakrit lainnya yang digunakan di India saat itu. 

 

Penulis: Jan Nattier adalah pakar Buddhisme dan bahasa Asia yang meraih PhD dari Harvard, mengajar di berbagai universitas ternama, serta menulis beberapa karya penting tentang Buddhisme.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE