INILAH HARAPAN PARA ARWAH

BRAHMANA JANUSSONI 

bertanya kepada Buddha mengenai manfaat persembahan kepada mereka yang telah meninggal dunia. Apakah mereka menikmatinya? 

Jawab Buddha, ada yang menikmatinya, ada yang tidak. Mereka yang terlahir di alam-alam surga, neraka, atau binatang, tidak mendapatkan manfaatnya. Hanya di antara mereka yang terlahir di alam hantu (peta), ada yang membutuhkan persembahan dari keturunannya, sehingga dapat menikmati persembahan itu. 

Kalaupun sang leluhur tidak terlahir di alam tersebut, hantu-hantu lain dapat ikut menikmatinya. Karena itu persembahan bagi orang yang sudah meninggal dunia tidak dianggap sebagai suatu perbuatan yang sia-sia (A. V, 269-270). 

MENURUT TIROKUDDA-SUTTA, 

para arwah atau hantu mengharapkan persembahan dari sanak keluarganya, dan berdoa agar keturunannya panjang usia. 

Seseorang yang memberi persembahan, juga mengingat kembali apa yang pernah mereka lakukan. Bila persembahan diberikan kepada Sangha, manfaat yang diperoleh akan jauh lebih besar (Khp.7). 

Suatu upacara upacara pelimpahan jasa (pattidana), dengan melakukan persembahan bagi orang yang sudah meninggal dunia dan melakukan kebajikan atas namanya, dapat dilakukan pada hari apa saja, khususnya yang berhubungan dengan almarhum/almarhumah.