Event

Jaga Keseimbangan Lingkungan, Komunitas Buddha Lepas Ribuan Ikan ke Sungai Brantas

December 22, 2020

POS-KUPANG.COM – Nama Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa BTP atau Ahok hingga kini masih sangat populer.

Baru-baru ini, Ahok hadir secara virtual dalam acara Sarasehan Kebangsaan bersama Young Buddhist Association (YBA).


Berbicara pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ahok menyampaikan berbagai pesan. 

BTP mengawali arahannya dengan bercerita pengalaman hidupnya pada acara yang berlangsung Sabtu malam (16/10/2021) tersebut.


Mulai menjadi seorang pengusaha, masuk ke dunia politik, hingga menjabat Bupati Belitung Timur berlanjut ke Gubernur DKI Jakarta.

Ia mengungkapkan, ada satu tujuan terjun ke dunia politik. Yakni, membantu masyarakat dan memberantas ketidakadilan.


“Kalau kita jadi pengusaha, ingin bantu orang itu terbatas. Misalnya, kalau ada orang tidak mampu atau miskin datang minta pertolongan, pengusaha bisanya bantu ya terbatas,” kata Ahok dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Surya.co.id, Senin (18/10/2021). 

Menolong orang adalah sebuah kesempatan yang belum tentu dapat terulang.


“Jadi kalian jangan pernah lelah, apalagi berhenti untuk menolong orang. Karena kesempatan (menolong) itu belum tentu terulang. Menolong orang adalah kesempatan,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, Ahok juga mengungkap prinsip bagi anak-anak muda dalam menghadapi tantangan kehidupan. Yakni, berdiri padan sisi kebenaran dan kejujuran. 


“Saya selalu yakin banyak orang yang berdiri untuk kebenaran. Keadilan dan kejujuran ini adalah prinsip yang harus kita pegang. Itu prinsip yang jangan sampai diabaikan,” tutur dia pada acara bertema Comeback Stronger ini. 


Selain Ahok, acara ini juga menghadirkan YM. Bhante Jayamedho, Thera, yang merupakan Padesanayaka Sangha Theravada Indonesia, Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan moderator dalam acara itu adalah Prof Sujoko Efferin yang sekaligus Pembina Young 


Buddhist Association.

Ketua Dewan Pembina Young Buddhist Association (YBA) Indonesia Billy Lukito Joeswanto menjelaskan bahwa acara tahunan ini rutin digelar. Ini menunjukkan bahwa agama buddha inklusif. 

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE