Janggal, tidak lazim.
Jika chattra dipasang di Borobudur, mungkin akan terlihat sangat janggal dan tidak lazim. Hampir semua stupa yang dibangun disertai dengan banyak stupa-stupa dalam satu kompleks, dan bentuknya selalu konsisten.
Jika satu stupa memiliki chattra, maka semuanya memiliki chattra. Tidak pernah ada kasus di mana hanya stupa utama yang memiliki chattra sementara stupa-stupa sekelilingnya tidak. Atau, jika stupa-stupa sekelilingnya tidak memiliki chattra, maka stupa induknya juga tidak akan memiliki chattra.
TIDAK ADA ATURAN TERTENTU MENGENAI DESAIN STUPA
Gaya dan bentuk stupa berbeda dari satu budaya ke budaya lain, dari satu masa ke masa lain. apalagi jika ditinjau dari perspektif filosofi spiritualitas yang sangat mendalam dari pangejawantahan piwulang Candi Borobudur.
Stupa merupakan representasi simbolis dari wujud, ucapan, dan kesadaran yang tergugah, serta cita Buddha beserta ajarannya.
Sumber: Lee, Salim. “Sekali Lagi Tentang Chattra.” Diskusi Peringatan Hari Purbakala ke-111, Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komisariat Daerah D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, Bugisan, Prambanan, 13 Juni 2024
Leave a Reply