Jika Semua Masalah Solusinya Doa Semua Orang Masuk Surga

Berdoa seringkali dimaknai sebagai permohonan untuk mencapai kemajuan atau kepuasan tertentu. Melalui doa, manusia mengharapkan keselamatan, kekuatan, atau kebahagiaan. Namun, Buddha mengajarkan bahwa keinginan yang dilandasi oleh keserakahan, kebencian, atau kebodohan batin hanya akan membawa penderitaan. Menggunakan doa untuk memuaskan keinginan rendah sama saja dengan tunduk pada Mara, simbol godaan yang menyesatkan.

Ajaran Buddha tidak mengandalkan doa untuk memohon sesuatu. Buddha mengajarkan bahwa kebahagiaan, kebenaran, dan jalan yang terang hanya bisa dicapai melalui usaha nyata, bukan sekadar permintaan. Berdoa dalam Buddha adalah latihan spiritual yang lebih dalam, bukan alat pemuas keinginan pribadi. Doa menjadi sarana untuk mengembangkan keyakinan, cinta kasih, pengendalian diri, rasa pus, kedamaian, dan kebahagiaan.

Melalui penghayatan ini, doa membawa kemajuan dan ketenteraman batin tapa harus meminta. Buddha bahkan menunjukkan kebijaksanaan yang mendalam melalui tindakan tapa kata-kata, sebagaimana terlihat sat Maha Kasyapa menangkap ajaran Buddha hanya melalui senyum.

Esensi Zen-latihan mengembangkan kesadaran yang tajam dan pengamatan intuitif yang tidak memerlukan kata-kata. Dengan demikian, doa dalam ajaran Buddha bukanlah sekadar sarana untuk meminta, tetapi sebagai jalan mengasah keluhuran batin yang membawa kebahagiaan sejati.