Jomblo Ga Happy Pacaran Sama Juga

Pernah ngerasa hidup nggak adil karena jomblo lama banget, tapi pas pacaran malah kayak nggak bahagia? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak dari kita ngalamin ini, dan lucunya, jawabannya bukan di status hubungan, tapi di cara kita ngelihat diri sendiri dan hidup.

Jomblo: Ga Utuh? Sering denger kata-kata, “Hidupmu lengkap kalau ada pasangan”? Nah, dalam Buddhadharma, kebahagiaan sejati itu bukan soal punya atau nggak punya pasangan, tapi gimana kita bisa berdamai sama diri sendiri. Buddha mengajarkan “upekkha” “atau keseimbangan batin. Artinya, bahagia itu nggak tergantung orang lain, tapi dari kesadaran dan penerimaan diri sendiri.

Pacaran bisa bikin bahagia, tapi juga bisa jadi sumber penderitaan. Kenapa? Karen ekspektasi. Kita berharap pasangan selalu ngerti, selalu ada, atau selalu sesuai bayangan. Tapi, Buddha bilang, segala sesuatu itu berubah (anicca). Kalau kita terlalu terikat, kecewa akan jadi ujungnya. 

Entah jomblo atau pacaran, coba tanyain ke diri sendiri: “Apa aku butuh status in buat bahagia?” Kalau iya, berarti kita terjebak di siklus craving (tanha). Lepasin aja, fokus ke hal yang lebih penting, kayak pengembangan diri atau kebahagiaan batin.

Cinta yang sehat dalam Buddhadharma itu dikenal sebagai “metta” atau cinta kasih tanpa syarat. Jadi, saat pacaran, jangan cuma mikirin “aku dapet apa,” tapi coba tanya, “Gimana aku bisa jadi versi terbaik buat pasangan?” 

Hidup itu bukan soal siapa yang ada di samping kamu, tapi gimana kamu menghargai momen yang ada sekarang. Nikmati prosesnya, entah lagi single atau in relationship. Keduanya punya tantangan, tapi juga peluang buat belajar lebih banyak soal diri sendiri.