Kebiasaan Suami Bikin Istri Auto Emosi Meletakkan Handuk Basah

August 8, 2024

Kebiasaan Suami Bikin Istri Auto Emosi Meletakkan Handuk Basah

Seorang istri memiliki suami yang punya kebiasaan meletakkan handuk basah begitu saja di atas kasur. Si istri sering mengomel pada suaminya, tetapi sang suami tidak kunjung berubah.

 

“Bagus sekali ada handuk basah di tempat tidur… Katanya dengan nada sinis. Lain waktu, si istri menyindir lagi, “Kapan handuk ini bisa jalan sendiri ke jemuran?” Apakah suaminya berubah? Tidak. Bahkan sang suami semakin kesal dengan perilaku istrinya.

 

Akhirnya, si istri merasa capek sendiri. Marah sudah, sindir sudah, tapi tidak ada perubahan. Betapa sulitnya mengubah orang lain, meski itu suaminya sendiri. Apalagi jika sudah menjadi kebiasaan sejak kecil. Dalam ajaran Buddha, kita diajarkan untuk memahami bahwa kita tidak bisa mengontrol tindakan orang lain. Semua adalah hasil dari karma dan nit masing-masing individu. Akhirnya, si istri mengubah pola pikirnya.

 

la mulai melihat handuk basah tersebut sebagai kesempatan untuk melatih kesabaran dan belas kasih. Dengan pemahaman bahwa setiap tindakan kita mencerminkan keadaan batin kita, si istri memutuskan untuk menyambut handuk basah dengan sikap penuh kesadaran. “Baiklah, handuk basah ini akan menjadi perbuatan karma baik yang akan berbuah di kemudian hari, pikirnya.

 

Setiap kali melihat handuk basah yang tergeletak di kasur, si istri tersenyum dan bergegas menjemurnya dengan perasaan bahagia, menyadari bahwa perubahan sejati dimulai dari dalam dirinya sendiri. Transferan bulanan dari suaminya juga menjadi pengingat untuk bersyukur atas segala nikmat yang ada. Apakah handuknya berubah? Tidak. Handuk basah tetap berada di kasur.

 

Yang berubah adalah cara pandang dirinya terhadap handuk basah tersebut. Dalam ajaran Buddha, kita diajarkan untuk melihat segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan penerimaan, bukan dengan penilaian dan ketidaksenangan.

 

Suatu ketika, si istri kaget. Tidak ada lagi handuk basah di kasurnya. la sudah lupa sejak kapan ia tak lagi menemukannya. Ternyata, melihat keikhlasan dan perubahan sikap istrinya, akhirnya sang suami tergerak untuk menjemur handuk basahnya sendiri. Terkadang, ada hal yang sulit kita ubah dari orang lain. Namun, jika ingin hasil yang lebih baik, “Maka ubahlah diri kita terlebih dahulu.” Ini adalah inti dari ajaran Buddha tentang transformasi diri dan penerimaan.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE