Studi di Jepara (Jawa Tengah):
Mayoritas umat & pengurus vihara usia >55 tahun. Generasi muda sangat rendah keterlibatannya.
Sumber: Buddhist Discourses and Movements
in Overcoming the Regeneration Crisis (PNR Journal, 2023).
Dampak Minim Regenerasi
1. Program stagnan.
2. Kurang tenaga muda.
3. Risiko kehilangan relevansi dengan Gen Z & milenial.
Kenapa Enggan Regenerasi?
1. Pengurus lama sulit lepas kontrol.
2. Senioritas masih dominan.
3. Kurang pelatihan kepemimpinan muda.
4. Beban administratif & finansial terlalu berat.
Penelitian MBI Lampung:
Pemimpin vihara terbebani administrasi. Regenerasi lemah karena pemahaman spiritual &
manajerial calon muda masih dangkal.
Sumber : A Buddhist Spiritual Leadership in Practice (2022).
Faktor Sosial-Budaya
1. Anak muda lebih sibuk kerja/sekolah.
2. Tradisi -> pemimpin harus senior.
3. Takut konflik antar generasi.
Pandangan Buddhis
Kepemimpinan bukan soal usia. Buddha:
Yang layak memimpin adalah mereka yang punya kebijaksanaan & moral. Tanpa regenerasi, komunitas tidak bisa hidup lama.
Solusi Regenerasi Sehat
1. Mentorship: senior dampingi yang muda.
2. Program youth leadership.
3. Beri ruang keputusan ke anak muda.
4. Fokus nilai spiritual + skill manajerial.
Regenerasi bukan ancaman. Itu jembatan agar Dhamma terus hidup. Save & Share postingan ini.
Tag teman muda yang siap jadi penerus. Follow @youngbuddhistassociation untuk konten mindful generasi muda.
Leave a Reply