Kisah Haru Tragedi Air India Al 171

Tragedi Al 171: Harapan yang Musnah di Langit Ahmedabad Ahmedabad, 12 Juni 2025 – Sebuah Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India dengan nomor penerbangan Al 171 lepas landas dari Bandar Udara Sardar Vallabhbhai Patel pada pukul 13:38 IST menuju Gatwick, London. Pesawat ini membawa 230 penumpang dan 12 awak, terdiri dari 169 warga India, 53 Inggris, 7 Portugal, dan 1 Kanada.

Kisah Pilu Keluarga Dr. Pratik Joshi Di balik insiden tragis ini, terselip kisah haru yang menyayat hati. Penerbangan Air India Al 171 seharusnya menjadi momen kebahagiaan bagi keluarga Dr. Pratik Joshi. Selama enam tahun, Dr. Pratik telah tinggal sendirian di London, mengurus semua dokumen visa dan persyaratan hukum agar istri dan anak-anaknya bisa berkumpul bersamanya di Inggris.

Hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Istrinya, Komi, telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di rumah sakit di India, dan anak-anak mereka telah berpamitan dengan teman-teman sekolahnya. Mereka semua menaiki penerbangan Air India Al 171 pada tanggal 12 Juni 2025, menuju London.

Sebelum pesawat lepas landas, Dr. Pratik mengambil swafoto sekeluarga yang sedang tersenyum di kursi mereka, lalu mengirimkannya ke obrolan grup keluarga dengan pesan: “Perhentian berikutnya: rumah”.

Namun, pesawat itu tidak pernah sampai di London. Pesawat itu jatuh, dan kabar terakhir hanya ada satu penumpang yang selamat, yang bukan berasal dari keluarga Joshi. Impian mereka untuk berkumpul sebagai keluarga di Inggris pun sirna dalam tragedi ini. Semoga karma baik mengantar semua korban ke kehidupan yang lebih baik, sadhu, sadhu.

Inilah tempat yang dikunjungi oleh Dr. Pratik beserta keluarganya tercinta, dan ternyata tempat ini bukan sebuah tempat biasa namun, sebuah tempat suci di Sri Lanka, yakni Sri Dalada Maligawa.

Temple of the Sacred Tooth Relic, atau Sri Dalada Maligawa, adalah tempat suci Buddhis paling sakral di Sri Lanka yang terletak di kota Kandy. Tempat ini dipercaya menyimpan relik gigi Buddha. Dibangun pada abad ke-17, tempat suci ini bukan hanya pusat ziarah spiritual, tetapi juga situs budaya penting yang diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan dunia.