Klarifikasi Terbaik Adalah Diam

March 2, 2025

Klarifikasi Terbaik Adalah Diam

Kadang kita dipaksa buat ngejelasin sesuatu yang sebenernya udah capek banget buat diomongin. Udah bukan cuma soal energi, tapi Juga soal mental yang makin terkikis. Padahal… buat apa? Orang-orang yang niatnya cuma mau salah paham nggak bakal berubah pikiran cuma karena kita klarifikasi.

 

Buddha pernah bilang, dunia ini penuh sama delusi. Ada aja orang yang lebih nyaman percaya sama gosip daripada kebenaran. Ada aja yang senang lihat orang lain jatuh, biar hidupnya terasa lebih tinggi. Maka, di momen kayak gitu, diam bukan tanda kalah. Diam justru jadi latihan batin tertinggi. Dalam Dhamma, ini disebut noble silence, diam yang lahir dari kebijaksanaan. Bukan karena takut, bukan karena nggak bisa ngomong. Tapi karena sadar… nggak semua hal perlu dilurusin.

 

Kita cuma buang waktu dan tenaga kalau terus-terusan ngejar validasi dari mereka yang emang nggak peduli sama kebenaran. Mau dijelasin kayak apa pun, kalau hatinya udah penuh prasangka, ya tetap aja nggak bakal nyampe.

 

Coba bayangin Buddha waktu dihina, difitnah, dianggap sesat, bahkan ada yang coba nyebarin rumor buruk tentang Beliau. Responnya? Tenang. Diam. Karena Beliau ngerti… orang cuma bisa nyebar omongan, tapi kita punya kendali penuh buat nggak nerima racunnya masuk ke hati.

 

Jadi, kalau hari ini kamu lagi disudutkan, disalahpahami, atau dihujat sama hal-hal yang sebenernya nggak perlu… Tenang aja. Nggak semua medan perang butuh pahlawan. Kadang, kemenangan sejati justru ada saat kita memilih mundur, duduk, tarik napas, dan diem.

 

Karena pada akhirnya, klarifikasi terbaik bukan kata-kata panjang lebar.. Tapi ketenangan. Diam yang penuh penerimaan. Diam yang nggak lagi berambisi buat dimengerti.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE