MANUSIA ANJING DARI JEPANG TOCO

Seorang pria Jepang bernama Toco mengeluarkan sekitar Rp 200 juta untuk terlihat seperti seekor anjing. ‘Kostum’ itu memerlukan waktu 40 hari untuk dibuat, dan ketika sudah selesai, dia mengenakannya dan berjalan-jalan di tempat umum dengan cara yang menyerupai anjing. 

TOCO menyebut dalam sebuah video bahwa dia ‘mempunyai impian samar-samar untuk menjadi hewan’. Di dunia internet, tentu saja muncul berbagai pendapat mengenai hal ini; ada yang memberikan pujian, dan ada yang mengkritik. 

Dalam pandangan agama Buddha, terlahir sebagai manusia adalah sulit dan merupakan kesempatan yang sangat berharga. Hal demikian ditulis dalam Dhammapada Buddha Vagga syair 182 dan juga dalam Nakhasikha Sutta kitab Samyutta Nikaya 13:1. Dikatakan sulit terlahir sebagai manusia karena kualitas karma baik yang mendorong lahir ke alam manusia adalah sila (moralitas) yang sangat baik Dan dikatakan sangat berharga karena di alam manusialah kita akan melihat dengan jelas penderitaan (samsara) sehingga kemungkinan greget untuk membebaskan diri dari penderitaan lebih besar. 

ALAM MANUSIA (MANUSSA) 

adalah alam tengah antara alam menderita (alam apaya) dan alam bahagia (suggati). Hal tersebut memungkinkan manusia merasakan secara silih berganti penderitaan dan kebahagiaan. Kadang bahagia kadang menderita. Ada yang banyak bahagia sedikit menderita, ada pula yang sebaliknya sedikit bahagia banyak menderita.