Jika kita pertimbangkan prinsip buddha dan praktiknya di masyarakat umum, terdapat beberapa poin yang dapat kita simpulkan.
Pertama, kalau seseorang mengajukan pinjaman duit, maka harus terciptanya niat untuk mengembalikan uang yang dipinjam, tanpa merugikan pihak lain. Oleh karena itu, sebagai pihak yang berhutang, harus mempunyai kemauan untuk menyelesaikan hutang dengan cara yang bijaksana dan baik.
Kedua, bagi pihak yang berhutang, janganlah berperilaku melakukan sikap hutang seperti seorang yang ingin memperoleh uang dari pihak lain dengan mengabaikan orang yang mengutangkannya. Oleh karena itu, para yang berhutang harus menghadapi tantangan dengan tulus dan berpegang pada niat untuk mengembalikan hutang dengan baik.
Terakhir, bagi pihak yang mengutang, mereka harus menggunakan keunggulan dan keberkahan untuk membantu pihak yang berhutang. Oleh karena itu, janganlah merugikan pihak yang mengutang dengan memaksa pembayaran atau memanfaatkan kelemahan mereka. Sebagai gantinya, pihak yang mengutang harus berkonsultasi dan mencari solusi yang membuat kedua belah pihak puas.
Dengan demikian, pada dasarnya, buddha mengajarkan kita untuk memiliki mentalitas bijaksana dan etis dalam hal pemberian dana dan hutang. Oleh karena itu, janganlah hanya fokus pada hal yang menyenangkan atau menguntungkan diri sendiri, tetapi perlu usaha untuk mengoptimalkan manfaat bagi pihak lain juga.
Leave a Reply