Masturbasi dalam Buddha

Agama Buddha dikemukakan oleh Buddha sebagai suatu metode yang di upayakan oleh manusia untuk mengakhiri dukkha (kondisi serba tak memuaskan) dan upaya keluar dari roda samsara.

Normalnya hal ini memerlukan latihan meditasi serta mengikuti empat kebenaran Mulia dan jalan utama berunsur delapan sebagai suatu cara untuk menundukkan gairah-gairah yang, bersama dengan kelima khanda, menyebabkan penderitaaan dan kelahiran kembali.

Menurut suatu pengajaran dari lama Thubten Zopa Rinpoche, adalah penting untuk menahan diri dari “hubungan seksual, termasuk mastrubasi, segala tindakan yang menyebabkan orgasme dan sebagainya,karena hal ini mengakibatkan suatu kelahiran kembali.”