Legenda Tiongkok tentang kelinci giok menceritakan seekor kelinci yang mengorbankan dirinya untuk memberi makan seorang dewa yang menyamar sebagai pengemis. Tersentuh pengorbanannya, dewa membawa kelinci ke bulan untuk hidup bersama Dewi Change, menjadikannya simbol kebaikan dalam Mooncake Festival.
Kisah seekor kelinci terpahat pada relief jataka yang terletak di sisi timur tingkat I pagar langkan rangkaian atas bidang h nomor 23, 24 dan 25 di candi borobudur. Di sebuah hutan yang damai, para satwa hidup bahagia karena saling menolong tanpa egois. Mendengar kabar ini, seorang dewa turn menyamar sebagai musafir untuk menguji mereka.
La meminta makanan dari empat satwa: monet member pisang, berang-berang member ikan, dan kambing membawa susu. Ketika kelinci hanya membawa kayu bakar, ia berkata, “Bakar ini, aku tak punya apa-apa.” lalu, kelinci melompat ke dalam api, mempersembahkan dirinya. Terharu oleh pengorbanannya, dewa mengangkat kelinci ke bulan, dan itulah asal siluet kelinci di bulan purnama.
Untuk meraih kebahagiaan sejati, kita perlu sering member dan menolong orang lain. Kebahagiaan datang dari membahagiakan orang lain, bukan dari memusatkan perhatian pada diri sendiri. Orang yang sering merasa stres dan tidak bahagia biasanya terlalu fokus pada dirinya sendiri dan kurang peduli terhadap orang di sekitarnya.
SELAMAT MENIKMATI KUE BULAN & RENUNGAN KEBAIKAN
Leave a Reply